ikut tinggal

6 1 0
                                    

"Kamu apa²an sih narik² aku kesini segala" sentakku menghempas tangannya.

"Cowok itu siapa..?!! Kok kamu biarin dia sih tinggal disini sama kalian..." sungut Arhan menatapku tajam.

"Bukan urusan kamu" sahutku ketus seraya ingin pergi.

"Arshu, aku ngomong serius..!!" Tahannya membalikan badanku lalu menahanku didinding dengan kedua tangannya.

"Kamu kenapa sih, emang apa urusannya sama kamu hah..?? Terserah aku mau itu siapa kek, jangan ikut campur..!!" Bentakku lalu berusaha mendorongnya karna merasa risih.

"Jawab Arshu, dia itu siapa..!!! dan kenapa kamu biarin orang kaya gitu tinggal disini..??!!" Serunya tampak frustasi.

"Dia suaminya Kanya" jawabku seraya memalingkan muka.

"Apa..!! Trus ngapain dia disini" sahutnya kaget.

"Katanya dia mau nginap disini 3 hari" jelasku.

"Untuk apa..? Trus ngapain kamu izinin..?? Kamu kan disini cuma ber3 aja sama anak²" protesnya tidak suka.

"Trus gimana lagi, kamu mau Kanya ngasih tau Arya yg sebenernya..?!! Lagipula apa kamu pikir aku kesenengan ada dia disini hah..!!" Sungutku menatapnya kesal.

"Dasar tidak tau malu...!!!" Cibirnya.

"Apa kamu bilang...!! Kamu ngatain aku..?" Sahutku kesal lalu menginjak kakinya.

"Auww... kamu kenapa sih slalu aja berpikiran buruk trus sama aku..??" Ringisnya menatapku.

"Terserah, udah sana minggir... aku mau keluar" seruku jengah.

"Klo gitu aku juga akan tinggal disini" ucapnya saat aku ingin membuka pintu.

"Apa kamu bilang..? Gak..!! Aku gak mau, kamu pikir aku perempuan apa hah..??? Denger ya aku gak mau nanti dikatain pe--" elakku berbalik menatapnya.

"Trus kamu mau tinggal ber4 sama dia disini, gitu..?? Gak akan aku biarin, pokoknya aku tetap akan tinggal disini. Setidaknya sampai orang itu pergi, terserah kamu setuju atau nggak..!! Lagipulakan aku ini suami kamu, jadi aku berhak tinggal sama kalian" cecarnya memotong perkataanku lalu keluar gitu aja.

"Hei.. apa kamu bilang..?? Kamu it--" kataku sambil mengejarnya namun lagi² terpotong karna suami Kanya menghampiri kami.

"Akhirnya dateng juga, dia ini sebenarnya siapa sih.. kok kamu mau² aja ditarik² gitu sama dia" sela suami Kanya melirik Arhan tidak suka.

"Gue suaminya..!! Emang lo mau apa..??" Sungut Arhan kesal.

"Apa..?!! Jangan bercanda deh, bukannya suami kamu udah meninggal ya..?" Sahut suami Kanya kaget.

"Sayangnya gue masih hidup, tapi kok lo kaya gak suka gitu sih... harusnya kan sebagai ipar yg baik, lo ikut seneng dengernya" seru Arhan tersenyum miring.

"Bener orang ini suami kamu..?" Tanya suami Kanya menatapku tidak terima.

"Masih gak percaya..? Mau gue tunjukin bukti..? Tapi gak usah deh ya.. gak penting juga lo mau percaya atau nggak" ejek Arhan.

"Maksudnya kamu bicara seperti itu apa hah..??!!" Sahut suami Kanya kesal.

"Udah cukup..!!! Jadi gak nginap disini..? Ayo, aku tunjukin kamarnya" leraiku menahan emosi.

"Tentu saja" katanya beralih tersenyum padaku.

"Ini kamarnya, kamu bisa pake kamar ini untuk sementara. Tapi tunggu bentar, aku mau beresin barang²ku yg ada disini dulu" jelasku seraya menunjuk pintu kamar kerja.

"Baiklah, tidak masalah... kenalin namaku Vinod Malhotra" serunya mengulurkan tangan kearahku.

"Gue Arhan" sambut Arhan langsung menjabat tangannya.

"Aku gak bicara sama kamu" sentaknya kesal.

"Loh, katanya tadi mau kenalan. Gimana sih" cibir Arhan tersenyum.

"Arhan, Arya sama Arsy mana..? Kok kamu tinggalin mereka sih..." selaku.

"Mereka lagi diperpustakaan, tadi mereka nyariin kamu. ayo kita samperin mereka aja" sahut Arhan.

"Kamu aja sana, aku mau beres² dulu" tolakku lalu masuk kamar kekerja untuk mengambil laptop dan barang² ku yg lainnya, sekalian mengganti sprei dan selimut.

"Hai... aku bantuin ya..?" Tawar Vinod tiba² muncul dibelakangku saat aku sedang melepaskan sprei.

"Eh.. gak perlu, aku bisa sendiri kok. Kamu ngapain masuk sini..? Aku kan udah bilang tunggu dulu" sentakku kaget langsung berbalik menatapnya tidak suka.

"Emang apa salahnya, inikan nanti juga akan jadi kamar aku..." serunya lalu tersenyum miring.

"Lebih tepatnya aku hanya meminjamkan kamar ini kekamu selama 3 hari, jadi ini bukan kamar kamu. Harusnya kamu lebih sopan.. disini kamu hanya tamu, udah cepet sana keluar, aku belum selesai" ralatku kesal.

"Gitu ya... sayang sekali, seperti yg kamu bilang harusnya kamu juga melayani aku dong, aku kan tamu disini. dan ya... gimana klo aku gak mau keluar..?" Elaknya seraya duduk didepanku.

"Arshu..!! udah sana kamu temenin anak², biar aku yg melayani tamu ini" sela Arhan tiba² datang menarikku menjauhi Vinod.

"Iya, itu sprei sama selimutnya ada didalam lemari" anggukku lalu mengambil laptop dan barang²ku kemudian bergegas pergi menghampiri Arya dan Arsy.

"Hai sayang, maaf ya mama lama" sapaku seraya duduk diantara mereka yg sedang memainkan buku animal soundbook.

"Iya mah, gak papa kok" sahut Arsy berbalik menatapku senang.

"Papa mana mah, kok gak ikut mama..?" Tanya Arya juga menatapku.

"Papa lagi beresin kamar kerja, soalnya om vinod akan nginap disini" jelasku sambil mengusap rambut mereka.

"Om Vinod itu siapa mah..?" Tanya Arsy bingung.

"Om Vinod itu, om yg waktu itu marahin Arya dirumah nenek ya mah..?" Tanya Arya tidak yakin.

"Iya sayang, gak papa ya klo dia nginap disini dulu 3 hari..." izinku merasa tidak enak.

"Iya, tentu aja gak papa mah..." sahutnya tersenyum.

"Makasih ya sayang, tapi emang Arya gak marah sama dia..?" Tanyaku.

"Masih sih dikit, tapikan kata mama kita gak boleh nyimpen dendam sama orang. Jadi Arya udah maafin om itu kok... lagian waktu itu Arya emang salah, makanya dia marahin Arya" jawab Arya.

"Pinternya..." pujiku lalu memeluk mereka.

**********

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang