nonton

11 1 0
                                    

"Mama, mama kenapa..?" Panggil Arya dan Arsy menatapku cemas karna ketika kami ingin pergi tiba² aku merasa sangat pusing.

"Ah.. iya, mama gak papa kok sayang" sahutku sambil memijit kepalaku.

"Kamu yakin Aru..? Tapi kamu keliatan pucat loh, kamu sakit..?" Tanya Rakesh menatapku cemas.

"Iya, mungkin cuma kecapean aja" jawabku sekenanya.

"Ayo duduk dulu mah..." perintah Arsy menarikku untuk duduk disofa sedangkan Arya berlari keasah meja makan untuk mengambilkan air putih.

"Makasih ya sayang" ucapku duduk lalu mengambil gelas yg dibawa Arya kemudian meminumnya sedikit.

"Gimana klo kita kedokter aja..?" Ajak Rakesh khawatir seraya duduk disampingku.

"Apaan sih berlebihan, istirahat bentar juga sembuh kok" kataku sambil mengusap rambut Arya dan Arsy.

"Gitu ya... klo gitu maaf ya om, kita hari ini gak jadi jalan²... Gak papa kan om..?" Kata Arya.

"Tentu saja gak papa dong sayang, mama kaliankan lagi sakit masa jalan²" sahuta Rakesh tersenyum.

"Makasih ya om" ucap mereka lalu memeluk Rakesh.

"Sama²" sahut Rakesh lalu mencium kening mereka bergantian.

"Maaf ya sayang... gara² mama kita gak jadi jalan deh" ucapku merasa bersalah.

"Gak papa dong mah, tunggu bentar ya mah" sahut mereka lalu pergi kekamar kerja.

"Anak kamu pinter² banget ya Aru, mereka sayang banget sama kamu. Sedangkan aku... putriku sendiri tidak menginginkan keberadaanku, dia malah lebih sayang sama Arhan dibandingkan aku..." jelas Rakesh terharu melihat Arya dan Arsy.

"Kamu ngomong apa sih, mungkin dia cuma butuh waktu aja kok... kaliankan baru ketemu, jadi dia belum terbiasa sama kamu. Lagiankan dia masih belum ngerti apa yg sebenarnya terjadi" hiburku ikut sedih melihatnya.

"Huh... entahlah, terkadang aku terpikir untuk menyerah aja Aru.. aku capek, andai aja Tya menjelaskan dari dulu klo ayahnya yg sebenarnya itu aku bukan Arhan" sesalnya lalu mengacak tambutnya frustasi.

"Hush... kamu gak boleh ngomong gitu, bukannya selama ini kamu berharap anak kamu kembali..? Masa sekarang kamu mau nyerah gitu aja" tegurku berusaha menyemangatinya.

"Iya kamu bener, makasih ya Aru" katanya lalu kembali tersenyum.

Beberapa saat kemudian mereka kembali sambil membawa minyak angin untuk memijatku.

"Udah sayang, sekarang mama udah mendingan kok" ucapku menghentikan Arya dan Arsy yg masih memijatku.

"Benelan mah..?" Tanya Arsy menatapku cemas.

"Mama gak boong kan..?" Sambung Arya juga masih cemas.

"Tentu aja dong sayang, ngapain mama bohong sama kalian" jawabku mengacak rambut mereka gemas.

"Hehehe... klo aja mama bohong supaya kami berhenti" goda Arya lalu memelukku begitu juga dengan Arsy.

"Uhh manisnya..." puji Rakesh tersenyum.

"Oh iya om, gimana klo kita nonton film aja..? Kami baru beli film baru loh" ajak Arya antusias setelah melepaskan pelukan kami.

"Boleh" jawab Rakesh mengangguk.

"Iya mah, ayo... ayo, kita nonton" sorak Arsy bersemangat.

"Baiklah ayo" anggukku seraya berdiri, lalu kami pun pergi keruang keluarga untuk menonton film kartun.

"Ayo mah, duduk disini filmnya udah mau mulai loh" ajak Arya menarik tanganku yg baru datang dari dapur untuk mengambil cemilan kesukaan Arya dan Arsy agar bisa dimakan sambil menonton nanti.

"Iya... iya, tunggu bentar dong" sahutku lalu duduk disamping kiri Arya sedangkan Rakesh duduk disamping kanannya Arya, klo Arsy sekarang sudah duduk dipangkuannya Rakesh.

"Arsy, ayo duduk sini sama mama aja.. kasian om nya berat" kataku merasa tidak enak dengan Rakesh.

"Siapa bilang putri kesayangan nya om berat, udah biarin dia disini... gak papa, justru aku senang bisa mangku Arsy" sahut Rakesh senang.

"Iya mah... Arsy mau duduk sama om Akesh, boleh ya..?" Izin Arsy sambil tersenyum.

"Iya udah deh, terserah kalian aja" putusku lalu mulai menonton sambil memakan cemilan.

"Loh, Rakesh..? Lo kok bisa ada disini sih" kata Arhan tiba² datang ketika filmnya hampir selesai.

"Papa..!!!" Sorak Arya dan Arsy lalu berlari memeluk Arhan.

"Arhan..? Kok kamu masuk² gitu aja sih" sungutku.

"Tadi pintunya gak dikunci makanya aku masuk, maaf klo aku ganggu" katanya tampak sekilas melirik Rakesh.

"Gak kok, tadi kami cuma lagi nonton aja. Oh ya... gimana keadaan Aarti, apa kata dokter nya..?" Jelas Rakesh lalu menanyakan keadaan Aarti.

"Sayang, bisa ambilkan papa minum gak..? Papa haus nih" pinta Arhan seraya melepaskan pelukannya.

"Ok papa" angguk mereka lalu bergegas kedapur.

"Kata dokter dia merasa tertekan, makanya demam. Tapi udah lebih baik kok, sekarang dia lagi tidur makanya gue tinggal" jelas Arhan begitu Arya dan Arsy benar² sudah tidak ada.

"Sampai segitunya ya dia gak bisa nerima gue.. sampai jadi sakit gitu" sesal Rakesh merasa bersalah.

"Gak kok, diakan masih terlalu kecil, belum ngerti apa pun... jadi mungkin dia cuma kaget aja karna tiba² kita ngasih tau yg sebenarnya ke dia. Liat aja nanti setelah beberapa hari dia pasti udah gak papa" jelas Arhan sambil tersenyum untuk menghibur Rakesh.

"Ya semoga aja" sahut Rakesh balas tersenyum tipis.

"Papa, ini minumnya" sela Arsy yg baru saja datang menyerahkan segelas air yg dia bawa dengan hati².

"Makasih ya sayang" ucap Arhan mengambil gelas itu lalu meminumnya hingga habis.

"Pah, cobain deh ini kue yg kami buat tadi loh..." tawar Arya menyodorkan nampan yg berisi kue tadi.

"Wah... makasih ya sayang" ucap Arhan lalu memakan 1 kue.

"Gimana pah, enak gak..?" Tanya Arya dan Arsy dengan mata berbinar.

"Enak banget sayang, makasih ya" puji Arhan sambil mengacak rambut Arya dan Arsy.

"Sama²" sahut Arya dan Arsy sangat senang mendengarnya.

"Om gak dikasih juga nih, sekarang om udah dilupain ya..." keluh Rakesh pura² cemberut.

"Enggak dong, ini buat om" ralat Arya lalu menyerahkan nampan itu pada Rakesh.

"Makasih ya sayang, boleh om bawa pulang gak..?" Goda Rakesh mengedipkan matanya.

"Boleh dong" sahut Arya dan Arsy mengangguk setuju.

*********

Maaf banget ya baru bisa up sekarang....🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Dan aku juga mau ngucapin terima kasih buat semua yg udah berkenan untuk membaca cerita ini... Terutama untuk sekarputridewiutami terima kasih banyak atas dukungannya selama ini, yg bahkan telah bersedia slalu memberikan vote hampir disetiap part yg aku up.... jujur, itu membuatku sangat terharu...

Sekali lagi terima kasih banyak ya semuanya...😘

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang