Setelah mengemas semua pakaianku dan anak², aku lalu menghampiri Pankti yg sedang bekerja diruang kerjanya.
Tok...tok...tok...
"Iya masuk aja gak dikunci kok" katanya dari dalam.
"Arshu..? Ada apa, tumben nyamperin aku kesini" katanya tersenyum melihatku.
"Aku mau ngomong sama kamu" kataku lalu duduk di sofa yg ada diruangan itu.
"Mau ngomong apa sih, kayanya serius banget" katanya lalu duduk disampingku.
"Kayanya besok aku akan kembali ke Jakarta deh" kataku ragu.
"Apa...? Kok buru² banget sih ada apa..? Kamukan baru aja disini masa mau kembali lagi..?" Katanya kaget.
"Arya kan harus sekolah, trus ada yg harusku pastikan disana. Lagiankan kami udah 1 minggu disini" kataku canggung.
"Apa emangnya..? Resto kamu..? Kan bisa suruh orang untuk menanganinya, trus Arya kan juga masih TK" katanya cemberut.
"Klo aku bilang sama kamu, apa kamu akan percaya..?" Kataku menatapnya.
"Tantu saja, emang ada apa sih" katanya semakin bingung.
Aku lalu menunjukkan foto Arhan yg dikirimkan orang itu.
"I...ini Arhan..?" Katanya kaget setelah melihat foto itu.
"Hm" kataku sambil mengangguk.
"Kok rambutnya seperti ini..? Kamu yakin ini beneran Arhan...? Bisa ajakan ini cuma orang yg mirip dengannya, lagipula klo ini beneran Arhan kenapa dia gak pulang² selama ini" Katanya menatapku bingung.
"Makanya aku harus kembali untuk pastiin itu beneran Arhan atau bukan"
"Emang kamu dapat foto ini dari mana..?"
Aku lalu menceritakan semua pembicaraan kami semalam.
"Pankti...?" Panggilku sambil memegang tangannya. Karna dia masih tertegun padahal aku sudah selesai bicara.
"Eh... iya ada apa..?"
"Kamu kenapa..?" Kataku menatapnya bingung.
"Oh... gak papa. kamu yakin akan kembali keJakarta secepat ini..?"
"Entahlah, aku juga bingung..." kataku lalu bersandar disofa itu sambil menatap langit² ruangan ini.
"ya sudah klo gitu hati² ya..." katanya tersenyum sambil menepuk pundakku.
"Makasih ya..." kataku lalu memeluknya.
"Iya..." katanya sambil mengusap punggungku.
"Klo gitu aku pulang dulu ya" kataku melepaskan pelukan.
"Mau kuantar..?"
"Gak usah" kataku tersenyum lalu kembali kekamar mengambil pakaian kami yg sudah kusiapkan baru setelah itu kami berangkat menggunakan bajai.
"Ma, kok baju² kita dibawa semua..? Emang kita mau pergi lagi ya..?" Tanya Arya ketika kami sudah sampai dirumah.
"Iya sayang... esok kita akan kembali keJakarta, Arya kan harus kembali kesekolah" kataku tersenyum menatapnya.
"Yah... padahal Arya masih mau main sama Rishi dan kakak..." katanya cemberut.
"Iya... Alsy juga masih mau main bulung sama ayah" kata Arsy juga ikut cemberut.
"DiJakarta kan Arya juga bisa main sama kak Bella dan teman² yg lainnya, trus Arsy kan juga bisa liat burung disana..." kataku sambil mengusap rambut mereka.
"Tapi disana gak ada Rishi, kakak, nenek, kakek, ibu, dan ayah" kata Arya menunduk terlihat murung.
"Trus gak ada papa juga" kata Arsy menambahkan.
"Maaf ya sayang..." kataku berusaha agar tidak sampai menangis dihadapan mereka.
"Mama...?" kata Arsy menatapku, hingga Arya yg mendengar itu juga ikut menatapku.
"Mama...?? Mama kenapa...???" katanya cemas.
"Maafin mama ya... harusnya mama tanya pendapat kalian dulu" kataku berusaha tersenyum.
"Mama gak salah kok..." katanya sambil menggeleng.
"Ya udah klo kalian masih mau disini kalian esok gak perlu ikut mama, biar mama pergi sendiri aja. Nanti klo urusan mama udah selesai baru mama jemput. Ok...?" Kataku menatap mereka bergantian.
"Enggak mau..." kata mereka menggeleng.
"Kok gak mau..? Bukannya tadi kalian masih mau disini..?"
"Tapi kami maunya sama mama" kata Arya.
"Kan nanti bisa mama jemput klo urusan mama udah selesai..?" Kataku tersenyum.
"Gak mau... kami ingin ikut mama aja" kata Arya.
"Tapi klo mau ikut mama nanti kalian gak bisa main lagi sama Rishi, kakak, ayah dan yg lainnya"
"Biarin aja... pokoknya kami ikut mama, iyakan Arsy..?" Kata Arya.
"Iya... Alsy mau sama mama aja" kata Arsy mengangguk.
"Ya udah klo gitu mama juga gak akan berangkat esok"
"Jangan... mamakan harus nyelesaiin keperluan mama juga, jadi esok kita berangkat aja" kata Arya.
"Tapi kalian kan masih mau disini..?"
"Kitakan bisa kesini lagi nanti..." katanya tersenyum.
"Yakin...?"
"Iya" kata mereka mengangguk.
"Makasih ya sayang" kataku lalu memeluk mereka.
Setelah selesai membersihkan rumah dan membereskan semua pakaian yg tadi kubawa kelemari aku lalu mengajak mereka ketetangga untuk pamit sekalian memberikan oleh², baru setelah itu kembali kerumah Pankti.
********
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fact
Teen FictionApa jadinya jika setelah dikabarkan meninggal, tiba² setelah 3 tahun dia kembali lagi namun sebagai orang asing. *kelanjutan cerita dari baby Arya* Mohon maaf jika ceritanya tidak jelas atau ada salah kata dan ada kata yg kurang berkenan.