Karna bosan menunggu kedatangan Arshu, Aarti mengajak Arya untuk bermain lempar bola karet kecil milik Arsy diruangan Arshu, dengan ditemani salah satu pekerja disana yg tadi dipinta Arshu untuk mengawasi mereka.
"Aarti, tangkap ini..!" perintah Arya melemparkan bolanya dengan kuat membuat Aarti tidak bisa menangkapnya.
Melihat itu dia pun bersorak puas karna merasa menang, lain halnya dengan Aarti yg kini menatapnya dengan wajah yg ditekuk serta bibirnya yg dimanyunkan.
"Arya curang..!!!" teriaknya tidak terima karna slalu kalah, bukannya minta maaf Arya justru tertawa melihat tingkah Aarti yg menurutnya lucu. Hingga membuat Aarti semakin geram lalu melemparkan bola itu dengan keras, dan karna Arya belum siaga jadi belum sempat dia mengambilnya bola itu sudah mendarat tepat mengenai keningnya.
"Yeyy.. sekarang Arya kalah, bleww..!!!" pekik Aarti kesenangan sambil menjulurkan lidahnya mengejek Arya.
"Enggak ya, tadi itu aku belum siap..!!" kilah Arya menggelengkan kepalanya tak mau kalah.
"Ngak tau..!!! Pokoknya Arya udah kalah..!!" bantah Aarti tertawa puas karna akhirnya bisa mengalahkan Arya.
"Anak² kita lanjut main didapur aja yuk..!" ajak wanita itu melerai perdebatan mereka.
"Iya tante ... ayo Aarti, kita tunggu mama sama Arsy didapur..!" seru Arya mengajak Aarti dan langsung diangguki oleh Aarti lalu membawa bola karet yg mereka mainkan tadi.
Begitu sampai didapur mereka duduk besebrangan dimeja yg berbelakangan langsung dengan kompor, sedangkan wanita tadi berdiri diantara mereka sambil mencetak adonan donat.
Begitu selesai dengan adonan itu dia pun beranjak memanaskan minyak dipenggorengan untuk menggoreng donat² itu.
Tapi baru saja dia menyalakan kompor tiba² ponselnya berdering yg membuatnya harus pergi keluar dari dapur untuk menjawab telpon itu, sebab didapur terlalu bising dengan suara tawa Arya dan Aarti yg masih asik bermain bola lempar tangkap seperti tadi.
"Ayo Aarti, lempar sini, masa daritadi kalah terus sih..!" cibir Arya sambil tertawa mengejek lemparan bola Aarti yg dinilainya terlalu lemah.
Mendengar ejekan itu Aarti yg tidak terima langsung melempar bolanya kesembarang arah dengan sangat kuat agar Arya kali ini tidak bisa lagi menangkapnya, namun siapa sangka ternyata bola itu malah mendarat kekompor yg sedang menyala hingga membuat api dikompor itu membesar.
"AAKKHH..!!! Api..!!!" teriak Aarti melihat api yg mulai melambung keatas ketakutan, mendengar itu Arya pun berbalik kebelakangnya dan langsung berdiri begitu melihat api itu.
"Te..tenang Aarti, apinya bisa dipadamkan kok..!" ucap Arya berusaha menenangkan Aarti meski sebenarnya dirinya sendiri juga kini sedang panik.
.
.
.Selesai menjawab telpon itu wanita itu pun berniat ingin kembali kedapur namun tertahan oleh Arhan yg tiba² datang menghampirinya.
"Permisi maaf, Arshu sama anak² ada didalam..?" tanya Arhan pada wanita itu sembari menunjuk kearah pintu ruangan Arshu yg tertutup.
"Oh, bu Aru nya lagi pergi ke supermarket sama Arsy, klo Aarti ada didapur lagi main sam--" belum selesai wanita itu menjelaskannya Arhan dengan cepat memotong kalimatnya dengan raut wajah berubah melihat kearah dapur yg tampak menyembulkan asap dari sela² pintu
"Kalian lagi masak apa didapur..?" selidik Arhan beralih menatap wanita tadi mulai curiga.
Hingga membuat wanita tadi sontak berbalik melihat kebelakangnya dan betapa kagetnya dia begitu menyadari kepulan asap itu.
"Ah, ke..kebakaran..??? Anak²...!!!" pekiknya takut sembari menutup mulutnya dengan kedua tangannya, mendengar itu Arhan pun langsung berlari melewati wanita itu.
Dari dapur tampak Aarti kini menangis sambil berteriak² memanggil Arhan ketakutan, sedangkan Arya tengah sibuk berusaha menyiraminya dengan air hingga membuat api itu semakin membesar.
"Papa..!!! PAPA, TOLONG..!!!" teriaknya semakin histeris sembari melihat kesekelilingnya yg kini telah diselimuti oleh asap.
Setibanya didapur Arhan yg mendengar teriakan Aarti pun menjadi semakin panik dan langsung menggendong Aarti, kemudian bergegas membawanya keluar dari dapur tanpa Arya. Sebab ia sama sekali tidak menyadari keberadaan Arya yg masih sibuk menyirami kompor itu.
Disisi lain, Arshu yg baru datang bersama Arsy langsung menghampiri wanita tadi, yg masih berdiri ditempatnya sambil menangis ketakutan menatap kepulan asap yg keluar dari dapur, dan begitu menyadari kehadiran Arshu dia pun langsung mengadukannya pada Arshu dengan terbata².
"Bu, i..itu da..pur kebakaran anak²..." tuturnya dengan tangan gemetaran menunjuk lurus kedapur.
"Arya, Aarti..???" pekik Arshu menatapnya tak percaya lalu bergegas berlari meninggalkan Arsy bersama wanita itu, begitu juga dengan barang² melanjaannya yg kini telah berserakan dilantai karna terlepas dari genggamannya.
Begitu tiba dipintu dapur hampir saja dia bertubrukan dengan Arhan yg ingin keluar dari dapur sambil menggendong Aarti karna tidak memperhatikan jalan.
"Arya..???" tanyanya menatap Arhan dan Aarti bergantian dengan mata yg berkaca² karna takut.
Arhan yg memang tidak mengetahui keberadaan Arya pun mengerutkan keningnya tidak mengerti.
"Arya.." lirih Aarti ditengah isakannya sembari menunjuk kedapur, karna ia juga baru menyadari klo Arya tidak ikut bersama mereka.
"Apa..???" ucap Arhan kaget bukan kepalang mendengarnya.
Sedangkan Arshu menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan respon yg diberikan Arhan sekarang lalu kembali berlari memasuki dapur melewati Arhan.
"Aarti tunggu disini dulu ya sayang..!" pamit Arhan lalu menurunkan Aarti dan kembali memasuki dapur.
"ARYA..!!" teriak Arshu menggema begitu melihat Arya berada berhadapan langsung didepan api, dia pun langsung menarik Arya kedalam pelukannya.
"Mama.. maaf mah, apinya gak mau padam² ... padahal Arya udah siram daritadi.." tutur Arya yg sejak tadi sebenarnya ketakutan ikut memeluk Arshu dengan erat namun matanya masih tertuju pada api yg masih menyala.
Begitu Arhan tiba disana dia pun langsung mengambil karung goni dan langsung melemparnya ketengah api itu untuk memadamkannya.
"Arya, arya nggak papa..??!" tanya Arhan cemas menghampiri Arya begitu apinya telah padam. Tangannya lalu terulur berniat untuk mengusap kepala Arya namun langsung ditepis dengan kasar oleh Arshu yg masih memeluk Arya.
"Nggak perlu..!! Udah terlambat..!!!" sentak Arshu dengan derai air mata kekecewaannya menatap Arhan tajam, lalu menggendong Arya dan membawanya keluar dari sana melewati Arhan.
*******

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fact
Teen FictionApa jadinya jika setelah dikabarkan meninggal, tiba² setelah 3 tahun dia kembali lagi namun sebagai orang asing. *kelanjutan cerita dari baby Arya* Mohon maaf jika ceritanya tidak jelas atau ada salah kata dan ada kata yg kurang berkenan.