adaptasi

1 1 0
                                    


Setelah mengantar kepulangan Pankti sampai depan rumah, Arshu yg sedang menggendong Arsy pun kembali menghampiri Arya yg masih duduk diam disofa.

"Arya.." panggil Arshu setelah mendudukan Arsy disamping Arya, dia sendiri sekarang sedang berjongkok didepan Arya.

Namun Arya hanya menatap Arshu nanar, rasanya dia masih belum bisa menerima klo anak yg bernama Aarti itu juga adiknya.

"Maafin mama ya sayang... ini semua salah mama, gak seharusnya mama nyembunyiin hal ini dari kalian" sesal Arshu seraya memegang tangan Arya dan Arsy.

"Oh iya, Arya tadi nanyain fotonya Aartikan..? Klo gak salah dulu kayanya papa sempet ngambil foto Aarti deh, tunggu ya mama cari dulu..!" Sambungnya ingin beranjak begitu mengingat Arhan rasanya dulu pernah menunjukan padanya foto Aarti sewaktu bayi.

Namun tanpa disangka saat Arshu ingin pergi tiba² tangan Arya menahan tangannya, hingga membuatnya kembali menoleh menatap Arya bingung.

"Ada apa sayang..?" Tanyanya balas memegang tangan Arya sambil mengusapnya dengan lembut.

"Gak usah deh mah, Arya gak mau liat" lirih Arya sambil menggeleng pelan menatap ibunya.

"Loh kenapa gak mau liat sayang..?" Tanya Arshu seraya mengusap pipi Arya.

"Entahlah, Arya masih gak suka sama dia mah..!" jelas Arya seraya menunduk.

Mendengar itu hati Arshu rasanya semakin sakit, dia sama sekali tidak menyangka klo ini membuat Arya sangat terluka. Dan itu membuatnya semakin merutuki dirinya sendiri karna telah mempertemukan Arhan dengan anak²nya.

"Mama ngerti perasaan Arya sekarang lagi kecewa, marah, sedih, kaget juga. Tapi sayang... coba Arya pikirkan baik² apa ini salah Aarti..? Dia juga sama seperti Arya dan Arsy, yg gak tau apa² sayang..." jelas Arshu kembali berjongkok didepan Arya seraya menengadahkan wajah Arya menghadapnya agar bisa melakukan kontak mata dengan Arya.

Begitu matanya bertemu dengan mata ibunya tangis Arya pun seketika menjadi pecah, sekarang dia sadar klo tindakannya membenci Aarti itu salah setelah mendengar penjelasan Arshu tadi. melihat itu Arshu pun lantas langsung memeluknya untuk menenangkannya sambil mengusap punggungnya.

"Mama bener, maafin Arya ya mah... Arya sudah menyalahkan Aarti untuk semuanya, hanya karna Arya gak terima liat papa sayang sama dia..!!" isak Arya tersedu² meneggelamkan wajahnya dipundak ibunya sambil mengeratkan pelukannya.

"Gak kok sayang, ini bukan salah Arya.. Arya jugakan gak tau apa²" geleng Arshu juga ikut menangis lalu mencium puncak kepala Arya.

Sedangkan Arsy sekarang tengah menahan tangisnya ikut sedih menatap ibu dan kakaknya. Begitu menyadari hal itu Arshu pun lalu juga memeluk Arsy, sambil mengusap rambutnya dengan lembut.

"Ya udah, sekarang kita makan malam diluar yuk..!" ajak Arshu untuk menghibur anak²nya, sembari menatap mereka setelah melepaskan pelukannya. Tentu saja begitu mereka sudah agak tenang. Yg dijawab dengan anggukan kecil oleh Arya dan Arsy sambil tersenyum.

Dan setelah mengenakan jaket mereka masing², mereka langsung berangkat menuju kesalah satu restoran favorit mereka menggunakan taxi. Namun baru saja mereka memasuki restoran itu, Arshu malah tidak sengaja melihat Aarti dan Tya yg sedang duduk disalah satu meja yg tersedia disana. Hingga membuat Arshu terdiam untuk beberapa saat, khawatir Arhan juga ada disana.

Gimana nanti perasaan Arya dan Arsy klo sampai liat Arhan sedang makan malam bersama Aarti..?? Pikir Arshu menggigit bibirnya cemas.

"Mama kenapa, kok diem..?" tanya Arya menengadahkan wajahnya menatap Arshu heran begitu juga dengan Arsy.

"Ah.. maafin mama ya sayang, umh.. disana ada Aarti, kalian mau sapa dia gak..? Atau kita pindah kerestoran lain aja..?" Putus Arshu dengan hati² bertanya pada anak²nya, tentu saja setelah memikirkannya terlebih dulu. Karna dia sudah tidak ingin lagi membuat anak²nya trus²an menghindari masalah ini.

Arya dan Arsy yg mendengar itu pun langsung berbalik menatap kearah yg dimaksud ibunya, dan begitu melihat disana benar ada Aarti yg sedang mengenakan dress magenta. Untuk beberapa detik Arya tertegun bingung harus bagaimana, dia sama sekali tidak menyangka akan bertemu dengan Aarti secepat ini.

Melihat itu Arshu pun kembali menawarkan agar mereka pindah makan kerestoran yg lain saja. Namun Arya menolaknya dan mengatakan klo dia ingin menemui Aarti saja sekalian dia juga mau minta maaf pada Aarti karna telah berlaku kasar kemarin. Sedangkan Arsy hanya menurut saja.

"Hai..." sapa Arshu tersenyum canggung begitu mereka berdiri didepan Aarti dan Tya.

Yg sontak membuat Tya kaget karna tiba² Arshu dan anak²nya menghampiri mereka sekarang.

"Hai.." sahut Tya tersenyum ragu menatap Arshu. Pikirannya sekarang tengah sibuk menerka² apa alasan Arshu menghampirinya sekarang.

"Maaf kami ganggu ya, tadi aku gak sengaja liat kalian makan disini juga.. makanya kami samperin, sekalian katanya juga Arya mau bilang sesuatu sama Aarti boleh gak..?" jelas Arshu hati² karna takut salah bicara.

"Oh, iya tentu saja.." angguk Tya menjadi salah tingkah karna masih merasa bersalah. Sedangkan Aarti sekarang menjadi agak takut melihat Arya, karna mengingat kejadian kemarin.

"Ayo sayang..!" perintah Arshu berbalik menatap Arya yg sedang menatap Aarti. Berusaha meyakinkan dirinya sendiri agar bisa menerima Aarti sebagai saudarinya sepenuhnya.

"Hai, ma..maafin aku ya, kemarin aku udah kasar sama kamu..!" ucap Arya sembari mengulurkan tangannya kearah Aarti. Namun hingga beberapa detik kemudian Aarti belum juga menerima uluran tangan itu, rasanya dia masih tidak terlalu suka dengan Arya mengingat kejadian kemarin, dia pikir Arya itu ingin merebut papanya Arhan darinya. Hingga membuatnya hanya menatap Arya dengan tatapan curiga.

"Aarti, ayo itu salim sama kak Aryanya, kok malah diem aja sih..!" tegur Tya seraya menyenggol tangan Aarti. Hingga membuat Aarti akhirnya menerima uluran tangan Arya.

"Gitu dong.!!" seru Tya tersenyum tipis.

"Hai... loh Arya, Arsy, kalian kok ada disini..??" seru Rakesh yg baru datang kaget sekaligus senang melihat kehadiran Arshu dan anak²nya disana.

******

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang