Author.
Sepulangnya Arshu dari rumahnya Pankti lantas segera menghubungi suaminya, untuk menceritakan semua yg dikatakan Arshu tadi pada Rohan.
"Ck.. Arhan itu kenapa sih, masa sampai sekarang gak bisa juga jelasin masalahnya sama Arshu. Sekarang masalahnya makin rumitkan..!!! trus kenapa tadi gak kamu kasih tau aja yg sebenarnya sama Arshu..?" Ucap Rohan berdengus kesal dari balik telpon.
"Ya gak bisa gitu dong Rohan, inikan masalah mereka... kita gak bisa seenaknya gitu ikut campur, apalagi ini masalah yg sensitif" protes Pankti.
"Iya juga sih benar kata kamu, ya sudah nanti aku akan bicara sama Arhan agar dia segera menyelesaikan semua kekacauan ini" putus Rohan setelah memikirkannya lagi.
Lalu sepulangnya dia dari kantor dia dan Pankti pun berencana ingin mengunjungi Arya.
Dan begitu mereka sampai disana, Arya dan yg lainnya tidak ada. Jadi Pankti pun pergi untuk mencari mereka dilantai atas, sedangkan Rohan dan Rishi tetap menunggu diruang tamu.
Benar saja saat Pankti memasuki kamar Arshu, dia melihat Arshu seperti sedang bicara serius dengan Arya dan Arsy.
Karna melihat Arshu tampak seperti sedang kebingungan, Pankti pun langsung segera menyapa mereka dan mengajak Arya dan Arsy untuk menghampiri Rohan.
Setelah menitipkan anak² pada Rohan, dia kembali lagi menghampiri Arshu yg masih berada diposisi sebelumnya.
"Arshu.." sapanya seraya memegang pundak Arshu.
"Pankti" seru Arshu langsung menangis memeluk Pankti.
"Makasih ya... tadi aku udah benar² gak tau lagi harus ngomong apa, tadinya kupikir aku bisa menjelaskannya dengan mudah. Tapi ternyata aku gagal Pankti, aku gak sanggup..." adu Arshu yg masih memeluk Pankti.
"Hush..! kamu ngomong apa sih, siapa yg gagal...? Aku yakin kok mereka pasti akan ngerti, mungkin mereka sekarang lagi kaget aja" hibur Pankti sambil mengusap punggung Arshu.
"Tapi tadi aku gak bisa jawab semua pertanyaan mereka Pankti.." jelas Arshu merasa kesal dengan dirinya sendiri.
"Lalu kenapa emangnya klo kamu tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan mereka..? Udah ah, jangan menyalahkan diri kamu sendiri trus.. aku yakin, kamu pasti bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik kok. Apalagi nanti setelah kamu tau klo ini cuma salah paham" jelas Pankti yg masih salah paham.
"Maksudnya..??" Tanya Arshu langsung melepaskan pelukan mereka dan menatap Pankti bingung.
"Ah.. itu, biar nanti Arhan aja yg jelasin.. udah ah yuk kita juga kebawah" jawab Pankti berusaha mengalihkan pembicaraan seraya menghapus air mata Arshu.
"Makasih ya.." ucap Arshu tersenyum tipis lalu mereka pun meninggalkan tempat itu untuk menghampiri Rohan dan anak².
Disisi lain.
Begitu melihat Arya dan Arsy yg tampak murung, Rohan pun berusaha menanyakan apa yg sebenarnya terjadi pada mereka.
"Arya sama Arsy kenapa sayang..? Kok mukanya gitu..?" Tanya Rohan berjongkok didepan mereka seraya mengusap rambut mereka.
"Ayah, benar ya kata mama Aarti itu.. juga saudara kami..?" Tanya Arya ragu.
"Apa..??!" Ucap Rohan sangat kaget mendengarnya.
"Maksudnya sayang..?" Tanya Rohan berusaha tetap tenang didepan mereka.
"Kemarin Arya liat papa sama Aarti, trus Aartinya juga manggil papa dengan sebutan papa.. dan kata mama tadi Aarti itu juga adik Arya, bener ya yah..?" Jelas Arya bingung.
"Hai..!! Kalian lagi ngomongin apa nih..?" Sapa Pankti yg menuruni tangga bersama Arshu.
Hingga sontak membuat semuanya beralih menatap kearahnya, kecuali Rohan yg sekarang sedang menahan kekesalannya pada Arhan.
Karna masih tidak sadar dengan perubahan Rohan, Pankti pun langsung mengajak anak² bermain dihalaman rumah tanpa mempedulikan Rohan. Sedangkan Arshu pergi kedapur untuk menyiapkan minuman dan kue untuk Pankti, Rohan, dan yg lainnya.
Rohan pun lalu langsung menghubungi Arhan dan memarahinya habis²an.
"Iya, maaf... ini semua emang salahku" aku Arhan sudah sangat frustasi.
"Pokoknya kamu harus selesaiin masalah ini secepatnya..!!" putus Rohan berapi².
"Iya, akan kuusahakan" sahut Arhan yg juga pusing memikirkan cara untuk bicara dengan Arshu.
"Kamu ini ya bener²..!!" marah Rohan lalu memutuskan telponnya sepihak.
"Hai... ini ayo diminum dulu" sapa Arshu yg baru datang berusaha bersikap normal seraya meletakan nampan yg dia bawa diatas meja.
"Iya, makasih ya" angguk Rohan seraya tersenyum lalu duduk disofa.
"Iya, klo gitu aku panggil Pankti dan anak² dulu" pamit Arshu membalas tersenyum tipis lalu berlalu menghampiri Pankti dan anak².
"Rishi, Arya, Arsy... ayo masuk dulu, ibu udah bikinin coklat panas loh buat Rishi" panggil Arshu hingga membuat Rishi yg sedang bermain basket berhenti dan berlari menghampiri Arshu kemudian juga dissusul dengan Pankti, Arsy dan Arya. Meski Arya hanya berjalan saja tidak bersemangat, tapi jufa sepanjang permainan dia tidak terlalu menikmati permainannya.
"Wah makasih ya bu..!!" sorak Rishi begitu sampai didepan Arshu.
"Iya sama² sayang.." sahut Arshu mengusap rambutnya gemas.
Mereka pun lalu masuk dan bergabung dengan Rohan yg sedang menikmati cappucino dan nastar wafernya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fact
Teen FictionApa jadinya jika setelah dikabarkan meninggal, tiba² setelah 3 tahun dia kembali lagi namun sebagai orang asing. *kelanjutan cerita dari baby Arya* Mohon maaf jika ceritanya tidak jelas atau ada salah kata dan ada kata yg kurang berkenan.