"Apa kamu bilang..? Anak gak jelas..?" Kataku sangat kaget sampai menangis.
"ARHAN...!!!" Teriak Rohan yg tiba² muncul.
PLAKK...
"Bisa² nya kamu mengatakan hal itu... siapa yg ngajarin kamu jadi seperti ini hah...??" Marah Rohan setelah menampar pipi kanan Arhan dengan keras hingga membuat sudut bibirnya berdarah.
Sedangkan Arhan langsung terdiam menatap Rohan bingung sambil memegang sudut bibirnya yg berdarah.
"Mama..? Ada apa ini..?" Kata Arya yg baru saja datang bersama Pankti dan Rishi menatap kami bingung.
"Ayo Arshu, kita pergi dari sini... orang kaya dia gak pantas buat kamu" kata Rohan lalu menarik tanganku agar pergi dari sana.
"Ayo..." ajak Pankti pada Arya yg masih mematung menatap Arhan.
"Ayo sayang..." kata Rakesh yg sedang menggendong Arsy lalu juga menggendong Arya kemudian menyusulku.
"Kak, aku ikut mobil Rakesh aja ya sama anak²" kataku pelan.
"Baiklah" kata Rohan setelah mendapat anggukan dari Pankti.
Setelah aku masuk kekursi belakang mobilnya bersama dengan Arya dan Arsy, baru Rakesh mengemudikan mobilnya.
"Mah... mama kenapa..?" Kata Arsy yg masih lemas.
"Gak papa sayang" kataku sambil memeluk mereka berdua.
"Mah, om tadi itu baik... dia yg udah nolongin aku dipasar waktu itu, kenapa dia malah dipukul sama ayah..? siapa om tadi sebenarnya mah...? Kenapa dia mirip sama foto papa..? Waktu dipasar juga aku sampai gak sengaja manggil dia papa... apa om tadi itu papa..? Gak, itu gak mungkin papa kan mah..? soalnya dia udah punya anak..." kata Arya mendongkrakkan wajahnya menatapku.
"Hiks... hiks..."
"Mah... mama kok nangis sih, ada apa mah...? Apa om tadi udah nyakitin mama..? Om itu jahat ya mah..?" Tanya Arya semakin membuatku bingung harus mengatakan apa.
"Arya, om tau kamu pasti kaget dan bingung banget sekarang... tapi sebaiknya biarin mama kalian tenang dulu ya..? Nanti juga klo udah waktunya pasti mama kamu jelasin semuanya, tapi gak sekarang... kamu ngertikan..?" Kata Rakesh yg sedang mengemudi didepan kami.
"Baiklah, maafin Arya ya mah.." kata Arya alu kembali memelukku.
"Pinter" kata Rakesh tersenyum, meski aku tau sebenarnya dia juga pasti kaget dan bingung banget dengan semua ini.
Tidak berapa lama akhirnya kami pun sampai.
"Makasih banyak ya Rakesh" kata Pankti lalu segera menggendong Arsy.
"Iya..." kata Rakesh berusaha tersenyum.
"Makasih ya, kamu udah nolongin Arsy... aku gak tau apa jadinya klo gak ada kamu" kataku sambil memegang tangan Arya setelah turun dari mobil.
"Iya, udah sebaiknya sekarang kamu istirahat sana" kata Rakesh.
"Sekali lagi makasih ya, selama ini kamu slalu ada buat Arya dan Arsy" kata Rohan juga sambil menggendong Rishi.
"Udahlah, aku cuma ngelakuin apa yg kubisa aja kok... lagipula aku nganggep mereka itu seperti anakku sendiri" kata Rakesh.
"Apa gak sebaiknya kamu ikut masuk juga untuk ganti baju, baju kamu sekarang kan basah kuyup" kata Rohan lagi.
"Gak usah terima kasih, aku langsung pulang aja" tolak Rakesh.
"Ya sudah klo gitu hati² ya..." kata Rohan.
"Iya" kata Rakesh lalu pergi, baru setelah itu kami semua masuk.
"Ayo sayang kita tidur ya..?" Kataku pada Arya dan Arsy.
"Kamu yakin..?" Kata Pankti menatapku cemas.
"Tentu saja" kataku lalu mengambil alih Arsy kemudian membawa mereka kekamar mandi untuk membersihkan diri, terutama Arsy yg hanya diselimuti jaket Rohan karna masih basah kuyup.
Setelah selesai aku lalu membaringkan mereka dikasur, sedangkan aku seperti biasa duduk ditengah² mereka.
"Sayang... maafin mama ya, gak seharusnya kalian lihat semua itu. Maaf... padahal ini hari ulang tahun Arsy... harusnya kita senang² tapi malah jadi seperti ini..." kataku merasa bersalah.
"Ini bukan salah mama kok" kata Arsy tersenyum.
"Mama jangan sedih lagi ya..? Nanti kami juga ikut sedih..." kata Arya juga tersenyum.
"Iya, sayang" kataku berusaha tersenyum.
"Arsy... kamu masih sakit gak..? Maafin kakak ya harusnya kakak tadi jagain Arsy" kata Arya.
"Alsy udah gak papa kok" kata Arsy tersenyum.
"Ya udah sekarang kalian tidur cepat.." perintahku.
"Ok" kata mereka lalu menatapku.
Seperti biasa aku lalu mulai menceritakan dongeng sambil mengusap rambut mereka hingga mereka tertidur.
"I love you baby... mama bangga banget punya anak² seperti kalian" bisikku lalu mencium kening mereka.
Setelah itu aku lalu keluar kamar menghampiri Rohan dan Pankti yg sedang duduk diruang tamu.
"Rishi udah tidur...?" Kataku berusaha terlihat seperti biasa lalu duduk diseberang mereka.
"Iya" kata Pankti tersenyum.
"Arshu... aku benar² minta maaf atas perlakuan Arhan, aku gak nyangka dia bisa mengatakan hal seperti itu" kata Rohan merasa bersalah.
"Ini bukan salah kak Rohan kok" kataku tersenyum.
"Udahku duga klo kemarin kamu bohong bilang belum nemuin Arhan. sebenarnya apa yg terjadi sih Arshu..? Kenapa Arhan jadi seperti itu..?" Kata Pankti.
"Entahlah, aku juga gak ngerti apa yg sebenarnya terjadi sama dia" kataku menunduk.
"Sudahlah Arshu, kamu gak usah mikirin dia lagi... sebaiknya kamu ikut kami aja esok kembali keMumbai" kata Rohan.
"Maaf kak, tapi klo untuk esok kayanya aku gak bisa" kataku ragu.
"Kenapa..? Disinikan kalian cuma sendiri gak ada keluarga... mendingan kamu tinggal diMumbai aja" Kata Pankti kaget.
"Aku tau... tapi aku butuh waktu dulu buat ngomong sama anak²" kataku.
"Ya sudah klo itu memang keputusan kamu, tapi nanti klo ada apa² langsung hubungi kami ya..?" kata Rohan.
"Tentu saja"
"Ya sudah, sebaiknya kamu istirahat sana... gak usah mikirin yg macem²" kata Pankti tersenyum.
"Makasih" kataku.
**********

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fact
Teen FictionApa jadinya jika setelah dikabarkan meninggal, tiba² setelah 3 tahun dia kembali lagi namun sebagai orang asing. *kelanjutan cerita dari baby Arya* Mohon maaf jika ceritanya tidak jelas atau ada salah kata dan ada kata yg kurang berkenan.