Happy reading
***para remaja tadi berhenti menghajar Hiro setelah mendengar teriakan dari Hiro.
Hiro berdiri lalu memukul perut salah satu remaja yang ada di situ. Membuat dia memegangi perutnya kesakitan.
"lah kok aku dipukul sih?" Tanya remaja itu masih memegangi perutnya kesakitan.
"huh kenapa kalian semua mukulnya beneran peak! Kan aku bilang bahwa mukulnya boongan aja. tapi, usahakan kelihatan beneran,"
"ya.. Maaf kami kan nggak tau,"
"yaudah kalian bawa nggak, benda yang aku suruh kalian bawa itu?"
"Bawa ni bang." salah satu remaja disana memberikan sebuah botol tetes berisi cairan merah di dalamnya kepada Hiro.
Hiro mengambil botol itu. "Cih.. Disuruh cari benda beginian baru benar kerja kalian semua. Ngomong ngomong kalian masih jadi kuli panggul di pasar ini?" tanya Hiro.
"Masih bang. Ya.. Mau gimana kan. Kami nggak ada kerjaan lain selain ini. Abang kalau punya kerjaan bagus ajak kami juga dong!"
Hiro meneteskan cairan dari botol itu di sekitar bibirnya. "hm.. Kerjaan bagus, Boro boro. kerjaanku sekarang malah lebih susah. Kerjaanku sekarang adalah ngejagain anak sma."
"wah kayaknya asik tuh bang ngejagain anak sma."
"asik dari mananya? aku terkadang setres ketika gelakuin pekerjaan ini. Aku harus memutar otak dan berantem dulu baru bisa dapet bayaran." Hiro merapikan tetesan air cairan dari botol itu.
"tapi kan bayaran bang Hiro jauh lebih gede dibanding bayaran kami."
"ya.. Syukurin aja. Setidaknya bayaran dari pekerjaanku ini gede walaupun sering makan hati saat melakukannya." Hiro memberikan botol berisi cairan merah tadi ke salah satu remaja itu. Hiro lalu memegang pundaknya. "ingat pesan ku ya.. Teruslah jadi orang baik, walaupun pekerjaanmu nggak mendapat bayaran gede yang penting halal, kau senang dan tenang saat mendapatkan uang dari pekerjaan mu."
"bukannya abang yang membuat kami jadi jahat. Kan abang yang suruh kami pura pura nyulik cewek lalu pura pura mukulin abang,"
"hehe.. yang itu nggak usah diikutin. Anggap aja kalian sedang membantuku saat itu." Hiro merogoh saku jaketnya lalu mengeluarkan dompetnya. Hiro mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya lalu memberikannya kepada para remaja itu. "nie ambil. Bagi rata ya..!" Hiro mengusap rambut remaja di depan nya.
"serius nie bang Hiro. Ini banyak banget," ucap remaja itu senang sambil melihati uang pemberian Hiro.
Telepon Hiro berbunyi bertanda ada chat masuk. Hiro mengambil handphone nya lalu melihat isi chat tersebut.
"maaf ya.. Aku nggak bisa lama lama. Masih ada hal yang harus aku urus." Hiro berlari meninggalkan para remaja itu.
"terimakasih bang Hiro!" teriak para remaja itu.
"sama sama. Titip salam sama orang tua kalian ya.. Mungkin aku akan lama nggak berkunjung ke pasar ini lagi. Ingat ya.. Teruslah bekerja keras sampai ada orang baik yang melihat dan mengakui betapa kerasnya kerjaanmu." pesan Hiro sambil terus berlari menjauh.
*
A/N :para remaja itu adalah orang yang sama dengan orang yang disuruh Hiro pura pura menyulik Karina.
***
Icha telah sampai di depan mobil. Dia terlihat cemas memikirkan Hiro. "aduh.. Gimana ini.. Apakah kakak itu baik baik aja ya.. Icha nggak boleh diem aja disini. Kakak itu dipukuli karena menolong Icha. Icha harus bisa menolongnya juga. tapi, bagaimana? Iya.. Icha telpon kak elang aja. Mungkin kak Elang bisa menolong kakak itu." Icha mengeluarkan handphone dari saku hendak menelepon Elang, Icha mendengar suara teriakan Hiro memanggil namanya. Icha langsung menoleh ke arah suara teriakan itu lalu Icha melihat Hiro berlari kecil sambil tersenyum. Icha melihat sebuah cairan merah di bagian bibir Hiro yang dikira oleh Icha adalah darah. Icha langsung berlari ke arah Hiro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)
Action[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tubuh dikendalikan oleh pikiran. Tetapi, pikiran mengikuti hati." Dulunya Keluarga Sandara alexander adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Walaupun, keluarga itu memiliki sebuah rahasia yaitu ayah dan...