MBIAC||CHAPTER 64

14 0 0
                                    

Happy reading

***

Chaki dan Hiro melihat Wisnu, Elang, Karina, Diandra, Nikku, dan Sherly duduk di atas tembok pagar sekolah dharma.

Hiro tersenyum. "hah.. kenapa kalian terlambat? hampir aja aku dijadikan sambal terasi oleh mereka."

"maaf kami tadi ditilang karena kecepatan tinggi. Ya.. Itu sudah nggak penting juga sih. yo.. Karena Kami sudah datang. Ayo kita hajar habis semua murid sekolah dharma!"

Mereka semua melompat dari tembok pagar masuk ke dalam halaman sekolah dharma.
Semua murid yang berjaga di depan gerbang sekolah dharma berlari dari sana untuk ikut berkumpul dengan murid yang di pimpin oleh Arka, Azka dan Aqila.

Semua Murid dari sekolah sanjaya yang datang telah berkumpul bersama Hiro dan Chaki. Hiro kini beralih menatap kumpulan murid  sekolah dharma jaya. "huh.. Baiklah.. Karena semuanya sudah datang. Ikuzo.. Minna san!" teriak Hiro memimpin murid sekolah sanjaya.

"semuanya ayo kita tunjukkan bagaimana kekuatan dari sekolah terkuat di satria garuda jaya!"

Semua murid sekolah sanjaya berlari maju untuk menyerang murid dari sekolah dharma.

"sekolah terkuat? Jangan ngelawak! Semuanya ayo habisi mereka." perintah Arka.

Semua murid sekolah dharma maju untuk menyerang Hiro dan murid sekolah sanjaya lainnya.

"yo.. Chaki.. Ayo kita tunjukkan kekuatan dari ras terkuat di dunia."

"hey.. Aku ini bukan wibu sepertimu ya.. Tapi, karena Chika adalah seorang wibu aku malah jadi ikutan pakai kimono dan baca manga. Aku juga jadi bisa bahasa jepang. Seperti tatakae minna!" teriak Chaki.

"haha.. Kekuatan anime bergabunglah denganku!" teriak Hiro.

Chaki mengeluarkan kunai yang berada di dalam pergelangan bajunya lalu menyayat murid sekolah dharma yang menghalangi jalannya begitu pun dengan Hiro dia menghajar siapapun yang menghalangi jalannya. Chaki dan Hiro bergerak lurus menembus kumpulan murid sekolah dharma lalu membuat mereka semua terpencar.

Di belakang Hiro dan Chaki. Murid sekolah sanjaya yang lainnya telah siap menghajar murid sekolah dharma.

Wisnu maju lalu menghajar murid sekolah dharma menggunakan tinju. Dari arah samping terdapat murid sekolah dharma yang hendak memukulnya. Wisnu menekuk pinggangnya lalu melakukan pukulan hook counter ke wajah murid itu. Dari arah depan terdapat murid sekolah dharma yang hendak memukul wajah Wisnu. Wisnu merunduk ke bawah untuk menghindari pukulan itu. "Lambat banget sih.. Kau nggak pernah olahraga ya.. Bod*h." Wisnu melakukan pukulan hook lalu dengan cepat memukul uppercut ke dagu murid itu.

Wisnu melihat murid itu terjatuh kesakitan. "Cih.. Kalau kalian semua selambat itu kalian tidak akan bisa menge. Eh??" Wisnu terpeleset akibat menginjak batu. "Whaa!"

Dari arah belakang Diandra menahan Wisnu yang hendak jatuh sambil menendang murid sekolah dharma yang hendak menyerang mereka. "iya, aku tahu kau si paling cepat. Tapi, walaupun begitu jangan sampai lengah dan sombong dong. Kita kan harus siaga di setiap saat. Lagi pula percuma juga cepat kalau sering jatuh. Hehe." Diandra melepaskan Wisnu. Dia lalu maju menyerang seorang murid sekolah dharma. Murid itu mencoba memukul Diandra. Diandra menghindar lalu memukul wajah murid itu. Diandra lalu menendang tulang kering murid itu saat murid itu kesakitan. Diandra menyapu kaki murid itu sambil mendorongnya sehingga membuat murid itu terjatuh ke belakang kesakitan.

"fufu.. Seorang ketua yang ditolong oleh bawahan karena hampir terjatuh karena terpeleset bukankah itu hal yang memalukan." Karina mencengkeram kerah murid sekolah dharma lalu memposisikan salah satu kakinya diantara kedua kaki murid itu. Karina berbalik badan lalu membanting murid itu ke belakang.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang