Happy reading
***
Saat perjalanan ke kantin Akira, Diandra, Nasya, dan Sherly memisahkan diri dari yang lainnya agar tidak dicurigai. Sebelum Diandra pergi Hiro memberikan lukisan buatan Karina untuk diberikan kepada Wisnu. Di dalam perjalanan mereka bertemu dengan Elang yang tengah marah karena Hiro masih mendekati adiknya. Namun, Neruka membela Hiro sehingga membuat Elang dan Neruka bertengkar. Alyssa mencoba untuk menenangkan Elang. Namun, Elang menarik Neruka pergi dari sana sedangkan Alyssa segera mengejar Elang dan Neruka sehingga meninggalkan Hiro dan Claudya saja.
"aku sedikit bingung bagaimana caranya Diandra mentraktir kita? Kan saat ini dia tidak sedang bersama kita." Hiro menatap Claudya yang berjalan di sampingnya. Claudya menutupi bagian atas wajahnya menggunakan hoodie dan bagian bawah wajahnya menggunakan masker.
"pesan saja makanan yang kau inginkan pada saat hendak bayar nanti suruh Diandra."
"hm.. Begitu ya.. Jadi, siapa yang mau memesan dan mengambil makanan kau atau aku?"
"katakan saja padaku! makanan apa yang ingin kau makan?" tanya Claudya.
"hm.. Sama kan saja dengan pesananmu karena makanan apapun yang kau pesankan untukku pasti akan terasa enak." Hiro tersenyum.
"aku tidak tahu apa seleramu jadi—"
Hiro menggeleng. "apapun makanannya aku tidak masalah karena lidah kita berdua sama sama lidah lokal. jadi, pasti selera kita juga sama. berbeda dengan lidahnya Akira yang sudah pergi ke seluruh dunia."
"begitu ya.. Baiklah." Hiro dan Claudya masuk ke kantin. Hiro duduk di meja yang kosong sembari menunggu kedatangan Claudya. Beberapa saat kemudian Claudya datang sambil membawa dua mangkok bakso di tangannya. "ini makanlah!" Claudya memberikan satu bakso itu untuk Hiro. Dia duduk di kursi di samping Hiro lalu menyantap bakso miliknya.
Hiro tersenyum menatap Claudya yang sedang menyantap bakso.
Claudya merasa tidak nyaman terus ditatap oleh Hiro. "kenapa kau terus menatapku? Apakah ada yang salah dari diriku?" tanya Claudya.
"aku senang melihatmu bahagia di sini. Aku bisa tenang sekarang." Hiro mengucapkan sebuah kalimat secara pelan lalu menyantap bakso miliknya. "hm.. Enak."
Claudya bingung mendengar jawaban Hiro. Namun, dia tidak terlalu memikirkan itu dan kembali menyantap bakso miliknya.
"Hiro," panggil Claudya.
"ya, ada apa? Apa ada hal yang ingin kau tanyakan lagi padaku?" respon Hiro sambil terus memakan bakso miliknya.
"tidak, bukan tentang masalah itu. Apakah kau sudah tahu bahwa mulai minggu depan kita sudah mulai ulangan?"
"eh.. Dari mana kau tahu hal itu? Aku tidak mengetahui apapun tentang hal itu." Hiro serius menatap Claudya.
"pada saat kalian pergi ke sekolah Dharma. Buk Ririn mengumumkan kalau satu minggu lagi kita sudah mulai ulangan tengah semester."
"terus kenapa?" tanya Hiro.
"Hiro, sekolah sanjaya adalah sekolah elit. Jadi, standar nilai akademik di sekolah ini sangatlah tinggi. Jika satu saja kau mendapatkan nilai merah maka bisa saja kau akan langsung mendapatkan peringkat terakhir dan harus mengulang kelas. nilai ujian dadakanmu waktu itu saja malah membuatmu harus berurusan dengan komite akademik siswa karena saking buruknya."
"wah.. Gawat dong. Jadi, aku harus bagaimana?"
"tujuanmu di sekolah ini memang untuk apa sih mau berantem doang atau mau belajar? Masa kau tanya bagaimana padaku, pikirkan aja sendiri!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)
Action[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tubuh dikendalikan oleh pikiran. Tetapi, pikiran mengikuti hati." Dulunya Keluarga Sandara alexander adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Walaupun, keluarga itu memiliki sebuah rahasia yaitu ayah dan...