Happy reading
***
Sekarang Hiro berada di luar kelas. Lebih tepatnya di pinggir lapangan sepak bola sekolah sanjaya. karna saat itu dia sedang menjalani jam pelajaran olahraga bersama muris murid sekelasnya. "dimana Akira? Dia bilang aku harus menunggunya di sini." Hiro menunggu kedatangan Akira.
Beberapa saat sebelumnya.
"Baiklah.. anak anak sekarang ada jam pelajaran olahraga, kalian bapak beri waktu untuk berganti pakaian di ruang ganti. Setelah berganti pakaian kalian harus langsung ke lapangan sepak bola sanjaya! bapak akan menunggu kalian di sana. Bapak permisi dulu." Guru keluar dari kelas.
"Hey.. Akira. apa yang kau katakan tadi jadi nyata lho. Apakah kemampuan khusus mu adalah meramal orang?" Bisik Hiro.
"Tidak, hari ini aku hanya tidak sengaja berpapasan dengan guru olahraga di jalan dan.."
"Dan?"
"Dan.. Hiro, apa kau tahu dimana tempat ganti baju murid cowok?" Tanya Akira.
"Akira kau mengalihkan pembicaraan kita. dan apa?" tanya Hiro.
"Hiro, aku bertanya padamu apa kau tahu dimana tempat ganti baju murid cowok?" Tanya Akira.
"Iya, aku sudah tahu," Jawab Hiro.
"Apakah kau tahu dimana lapangan sepak bola sekolah sanjaya berada?" Tanya Akira sekali lagi.
"Aku sudah tahu semua ruangan di sekolah ini. Sherly membuatkan ku sebuah peta berisi tentang semua ruangan di sekolah ini. Jadi, aku sudah tahu semuanya." Jawab Hiro.
"Baguslah. kalau begitu cepatlah pergi ke ruangan ganti baju murid cowok lalu tunggu aku di lapangan sepak bola. aku akan datang terlambat ke sana karena Karina mengajak ku berjaga di depan ruangan tempat ganti baju cewek,"
"kalian ngapain berjaga di sana?" Tanya Hiro.
"Kau tahu. banyak murid murid cowok hidung belang yang mau mengintip murid cewek yang sedang ganti baju. Jadi, kami harus memberikan pelajaran kepada mereka. Sudahlah.. intinya aku akan terlambat karna aku akan menjadi orang terakhir yang ganti baju." Akira berjalan keluar lalu pergi dari ruangan itu.
Kembali ke sekarang.
"Dimana Akira ini udah sangat lama lho.." Hiro melihat beberapa murid mulai ribut bermain.
"Nah, semuanya tolong dengerin bapak dulu!" ucap Seorang guru di sana.
Hiro melihat ke Arah pak guru olahraga."Kalian bebas boleh melakukan olahraga apa saja, asal jangan rusuh. Kalau rusuh pelajaran ini akan segera bapak Akhiri."
Beberapa murid bersorak lalu memainkan beberapa permainan olahraga yang ada di sana."Bapak mau ke kantor dulu, lagi banyak kerjaan. Sebentar lagi bapak akan balik ke sini untuk melihat kalian berolahraga." Guru itu pun pergi meninggalkan murid muridnya yang sedang memainkan berbagai macam permainan olahraga.
"hm.. Dimana gadis itu?" Hiro tiba tiba merasakan ada seseorang yang menyentuh pundaknya. Hiro berbalik badan lalu melihat seorang murid dengan rambut acak acakan menutupi wajahnya. Sambil membawa sebuah raket.
"ada apa ya.. Bang?" tanya Hiro pada murid itu."apakah kau benar benar tidak mengenali ku?" tanya murid itu.
"siapa ya..? Apakah sebelum ini kita sudah pernah bertemu?" tanya Hiro.
Murid itu menyingkap rambut yang menutupi wajahnya. Membuat Hiro bisa melihat wajah murid itu dengan sangat jelas."Akira? Ini kau? Ternyata kau sangat berbeda tanpa jilbab. Kau terlihat jauh lebih suram sampai sampai aku tidak bisa mengenali mu, rambut mu sangat--"
"ini adalah rambut palsu, aku tidak punya waktu untuk merapikanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)
Acción[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tubuh dikendalikan oleh pikiran. Tetapi, pikiran mengikuti hati." Dulunya Keluarga Sandara alexander adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Walaupun, keluarga itu memiliki sebuah rahasia yaitu ayah dan...