Selamat membaca
***
Citra duduk merenung di sebuah cafe memikirkan tentang bagaimana caranya untuk menangkap kelompok face mask ditambah lagi masalah keluarga. Citra mengambil gelas lalu menyeruput teh yang ada di depannya. Kepalanya sangat pusing karena memikirkan dua hal itu.
"kau duduk sendiri saja? Apakah aku boleh duduk bersamamu?"
Mata Citra terahlihkan kepada orang yang duduk di depannya. Orang itu memakai sebuah topeng aneh yang membuat Citra merasa curiga dan heran kepadanya. "kau siapa?"
"aku? Bukan siapa siapa. Memangnya kenapa?"
"dari suara dan tubuhnya dia adalah seorang wanita," batin Citra menatap orang di depannya. "ah.. Tidak ada apa apa. Kupikir aneh saja melihat orang memakai topeng pada malam hari di tempat seperti ini apa lagi baru baru ini aku sedang berurusan dengan seorang yang juga memakai topeng." Citra menatap orang di depannya curiga dan was was.
"topeng adalah hal yang biasa di kota sanjaya. Banyak orang yang tidak ingin identitas diketahui pada saat melakukan sesuatu, karena lebih baik usahanya tidak diketahui dari pada tidak dihargai."
"hm.. Begitu ya. Aku baru kembali ke kota ini beberapa minggu yang lalu. Jadi, aku tidak terlalu tahu mengenai kota ini." Citra tersenyum ramah. "ngomong ngomong siapa namamu?"
"namaku adalah Citra johanno saputri. Ketua TIMSUS yang mengurus krimsus yang dilakukan oleh kelompok bernama face mask. Mereka benar benar kelompok yang menyebalkan apa lagi ketuanya itu. Terkadang dia sangat konyol dan terkadang dia sangat serius dan menyeramkan. Aku sekarang sedang kebingungan bagaimana cara menangkapnya bahkan apakah aku bisa menangkap orang seperti itu?"
Citra sangat terkejut saat mendengar jawaban dari cewek bertopeng di depannya. "siapa sebenarnya kau? Bagaimana kau bisa tahu informasi mengenai diriku?" Citra hendak mencabut pistol dari pinggangnya. Namun, cewek itu segera melemparkan sebuah lancana ke meja.
Citra melihat lencana itu dan mendekatkan wajahnya ke cewek di depannya lalu berbisik, "kau intel?" lencana yang dilemparkan cewek itu adalah lencana intel.
Cewek itu mengambil kembali lencana itu lalu menyimpan. "bukan, aku pembunuh. Ini adalah lencana milik Intel yang telah kubunuh. Namun, tenanglah! Kau tidak ingin ada keributan dan banjir darah di sini kan? Menangkapku di sini sama saja dengan kau ingin mati. Aku adalah orang yang menghubungimu menggunakan alat peledak waktu itu."
Citra mencondongkan dirinya ke depan lalu berbisik ke gadis itu. "kau sang pembunuh bayaran itu? Tapi, suaramu? Dan—"
"iya, aku cewek terus apa masalah? Tidak mungkin aku membocorkan segalanya tentang diriku kepadamu saat pertama kali kita bertemu kan,"
"huh.. Aku masih belum percaya bahwa pembunuh bayaran hebat itu adalah seorang cewek." Citra duduk kembali ke kursinya dan menyeruput tehnya kembali. "ada urusan apa yang membuatmu datang ke sini menemuiku? Apakah ingin membicarakan tentang kelompok face mask kepadaku?"
"iya,"
"tentang apa itu?" Citra memasang raut wajah serius dan bersiap mendengarkan dengan seksama setiap percakapan yang akan dia lakukan dengan orang di depannya.
"akan aku katakan terlebih dahulu bahwa setiap hal yang akan aku katakan ini memiliki harga. Jadi, apakah kau mampu membayarnya?"
Citra menatap serius ke arah mata cewek di depannya. "berapa?"
"seratus juta,"
"seratus juta ya.. Jika apa yang akan kau katakan memang sepenting itu maka aku akan membayarnya." Citra melihat gadis itu yang tiba tiba tertawa kecil. "ada apa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/262203549-288-k176831.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)
Ação[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tubuh dikendalikan oleh pikiran. Tetapi, pikiran mengikuti hati." Dulunya Keluarga Sandara alexander adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Walaupun, keluarga itu memiliki sebuah rahasia yaitu ayah dan...