Happy reading
***
Sella membuka matanya. Dia mendapati dirinya sedang berbaring di tempat tidur. Sella duduk lalu memegang kepalanya yang masih terasa sedikit pusing. "ha.. Sepertinya aku minum terlalu banyak. Aku tidak ingat apa yang terjadi setelah aku minum." Sella melihat seseorang yang sedang duduk di sudut kamarnya.
"kak Sella kau sudah bangun? Baguslah.. Aku sempat khawatir apakah aku salah memberikan pil bius kepadamu."
Setelah Sella memastikan bahwa orang berada di sudut kamarnya adalah Sahrul. Dia berteriak lalu melemparkan bantal kepada Sahrul. "dasar mesum. Apa yang kau lakukan di dalam kamarku? Huh.. Apa yang sebenarnya terjadi sehingga kau bisa ada di sini? Keluar dari kamarku!" usir Sella.
Sahrul menangkap bantal yang dilemparkan oleh Sella lalu memeluk bantal itu. "huh.. Seperti biasa kau kalau sudah mabuk. Pasti akan lupa pada semuanya. Biarku beritahu ya.. tadi aku melihatmu minum miras. Lalu aku mencegah dirimu. Kau bilang kau ingin bersenang senang lalu kau memelukku."
Sella terkejut mendengar cerita Sahrul. "tidak mungkin, tidak mungkin, kita melakukan hal seperti itu. Kau bohongkan?!" Sella berdiri lalu mendekati Sahrul. Sella kemudian terkejut saat melihat bajunya sudah diganti. "apa yang sebenarnya terjadi kepada di sini? Sahrul, siapa yang mengganti bajuku?" tanya Sella histeris.
"oh.. Baju milikmu basah karena terkena air itu jadi diganti." jawab Sahrul.
"aku tanya siapa yang menggantikan bajuku bocah sial*n?!" Sella mencoba memukul Sahrul. "aku tidak percaya kita melakukan hal itu." Sella menangis.
Sahrul menghindari pukulan Sella. "ada apa sih? Aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan, kak Sella."
Sella menutup satu matanya lalu menggunakan kemampuan khususnya kepada Sahrul. Mata Sella terbelalak. Dia menjatuhkan dirinya ke lantai lalu meringkuk menangis. "aku sudah memastikan bahwa ucapan itu benar, pokoknya kau harus tanggung jawab, Sahrul."
Sahrul mendekati Sella lalu menyentuh pundaknya. "kau ini sebenarnya kenapa sih? Kak Sella. Semua ucapanku memang benar adanya kenapa kau memastikan itu? Lagian apa maksudmu tentang aku yang harus bertanggung jawab. Aku memang memecahkan botol minumanmu. Tapi, aku pasti akan menggantinya menggunakan uang. Jadi, berhentilah menangis!" Sahrul berpikir. "tunggu sebentar. Kak Sella aku boleh menyentuh kepalamu ya?" Sahrul menyentuh kepala Sella. Dia lalu mundur ke belakang sambil tertawa terbahak bahak.
"sial*n setelah mengambil semuanya dariku sekarang kau malah menertawakanku." marah Sella.
"haha.. Pikiranmu itu sangat lucu, kak Sella. Tidak ada apapun yang terjadi diantara kita jadi tenanglah!" Sahrul memenangkan Sella.
"sungguh?"
"ya.. Begitulah. Aku tidak habis pikir denganmu kak Sella. Kau itu sudah mengenalku sangat lama. kau pasti tahu bahwa aku adalah orang yang sangat menghormati wanita. Jadi, Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu denganmu yang sudah kuanggap seperti kakakku sendiri." Sahrul tersenyum.
"hm.. Kalau tidak terjadi apa apa diantara kita. Apa maksud perkataan darimu bahwa aku ingin bersenang senang lalu memelukmu?"
"ya.. Kau memang melakukan itu. Tapi, ya.. Hanya itu. Tidak ada lanjutannya."
"lalu siapa yang mengganti bajuku?" tanya Sella.
"itu ibumu yang melakukannya. Bajumu basah karena terkena tumpahan air miras. Karena takut kau akan masuk angin jika memakai baju basah. Jadi, ibumu menyuruhku keluar lalu dia mengganti bajumu."
Sella berjalan lalu duduk di tempat tidurnya. "jadi begitu. Baiklah.. Lupakan yang barusan terjadi! Dan aku minta maaf karena sudah menuduhmu yang enggak enggak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)
Action[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tubuh dikendalikan oleh pikiran. Tetapi, pikiran mengikuti hati." Dulunya Keluarga Sandara alexander adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Walaupun, keluarga itu memiliki sebuah rahasia yaitu ayah dan...