MBIAC || CHAPTER 52

11 1 1
                                    

Happy reading

***

Beberapa saat kemudian jam pelajaran berganti. Setelah menyuruh Hiro menghapus papan tulis buk Ririn mempersilakan Hiro untuk kembali duduk  di bangkunya. "baiklah.. Anak anak jam pelajaran telah berganti. sekarang adalah jam pelajaran matematika. Jadi, buka buku matematika kalian!" Buk Ririn lalu mulai menulis di papan tulis sambil menjelaskan apa yang ditulisnya kepada murid muridnya.

Beberapa saat kemudian Buk Ririn selesai menulis lalu menjelaskan pelajaran itu kepada anak didiknya. "perhatian ibu sebentar!  Nilai maksimum f (x, y) = 3x + 2y dalam kisaran solusi sistem ketidaksetaraan linear 4x + 3y≤ 12, 2x + 6y≤ 12, x≥0, y≥0 adalah? Siapa yang bisa menjawab pertanyaan ini?!" ucap buk Ririn.

Buk Ririn melihat Hiro mengangkat tangannya. "baiklah.. Hiro apa jawabannya?!" buk Ririn semangat.

"nggak tahu. Aku cuma mau minta izin ke toilet buat buang air besar." Hiro meminta izin.

Ekspresi Wajah buk Ririn seketika berubah menjadi kecewa. "baiklah.. Silakan!" buk Ririn memberikan izin.

"terimakasih buk." Hiro berjalan keluar dari kelas lalu berlari menuju toilet. Saat hendak memasuki toilet Hiro mendengar alat yang terpasang di telinganya mengeluarkan suara. "di sudut toilet aku sudah meletakkan payung. Ambil lalu pakai saat kau hendak buang hajat nanti! Huh.. Aku tidak tahu pola pikir anak itu sampai sampai walaupun sedang buang hajat kau masih saja diincar olehnya."

"benar benar sial. Hari ini aku benar benar sial. Bahkan saat ingin berak saja aku tidak bisa tenang." Hiro mengambil payung yang disediakan oleh Akira lalu masuk ke dalam toilet. Hiro mengunci pintu toilet lalu hendak menuntaskan hajatnya. Dia menuruti perkataan Akira dengan menggunakan payung di dalam toilet. Beberapa saat kemudian terdapat siraman air dan bola bola air yang dilemparkan dari atas kepada Hiro. "sekarang aku mengerti apa alasan sehingga anak itu tidak tahan lalu akhirnya pindah sekolah. Ternyata dia dirundung saat sedang berak," batin Hiro. "berhenti menyiramiku air sia*n! Aku cuma mau berak di sini. Awas aja jika aku keluar nanti kepala kalian semua akan aku masukkan ke closet." ancam Hiro. Dia masih memengangi payung di atas kepalanya sambil setengah telanj*ng.

Beberapa saat kemudian Hiro telah menyelesaikan hajatnya. Dan juga siraman air dan lemparan bola bola air telah berhenti. Namun, saat Hiro hendak keluar ternyata pintu toiletnya telah dikunci dari luar. "bocah sial*n. Aku benar benar akan membunuhnya," batin Hiro kesal. Dia  menekan alat pemberian Akira. "Akira kau bisa mendengarku?"

"ya.. ada apa lagi?" jawab Akira di alat itu.

"Akira, aku dikunciin di dalam toilet oleh anggota faksi Elang. Sebenarnya aku bisa saja menghancurkan pintu toilet ini untuk keluar. Namun, aku tidak mau ganti rugi karena sudah merusak fasilitas sekolah. Jadi, Apakah kau bisa membantuku?"

"huh.. Benar benar merepotkan. Tunggu saja di sana! aku akan mengirimkan bantuan untukmu."

Di dalam kelas. "buk Ririn," Akira mengangkat tangannya lalu memanggil buk Ririn.

"ya.. Ada apa Adisa eh! Asaka? Eh maaf salah lagi. Akira?" tanya buk Ririn.

Akira menarik napas panjang lalu menghembuskannya. "Hiro tadi meneleponku. Hiro bilang, dia dikunci di dalam toilet. Jadi, aku minta izin keluar dari kelas untuk menelepon seseorang yang ingin aku mintain tolong buat membukakan pintu toilet yang dikunci supaya Hiro bisa keluar," Akira meminta izin.

"begitu ya.. Baiklah kau ku izinkan keluar dari kelas lalu menelepon seseorang untuk menolong Hiro, Akira!" buk Ririn memberi izin.

"terimakasih buk." Akira beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju pintu keluar kelas.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang