MBIAC || CHAPTER 56

11 1 1
                                    

Happy reading

***

"mungkin Alyssa sedang membawanya ke sini. Dia sudah cukup lama pergi." ucap Hiro. Hiro merasakan handphonenya berbunyi. Dia melihat sebuah pesan dari aplikasi ChatApp dari nomor tidak dikenal 'aku menunggumu di rooftop sekolah. Aku akan memberikan koin faksi Elang kepadamu' Hiro kebingungan siapa yang mengirim pesan itu. "siapa ini? darimana dia tahu nomorku?" batin Hiro.

"Neruka, sepertinya aku harus segera pergi. Ada urusan yang harus aku selesaikan." Hiro hendak pergi.

"urusan apa itu?" tanya Neruka.

"urusanku sendiri." Hiro keluar dari ruangan uks.

"Kak Hiro!" teriak seseorang dari arah samping. Hiro menoleh untuk melihat siapa orang itu.  Hiro melihat Alyssa dan Icha sedang berlari ke arahnya.

"kak Hiro, apa yang terjadi sama kak Elang?" Icha mendekati Hiro.

"Elang dia ada di dalam. Kau lihat sendiri saja bagaimana keadaannya!" suruh Hiro.

"baiklah.. Terimakasih kak Hiro. Ayo Alyssa!" Icha menarik tangan Alyssa memasuki ruangan uks.

"kak Elang, bagaimana keadaan kak Elang. Icha sangat khawatir sama keadaan kak Elang karena kata Alyssa kak Elang tadi terluka parah." Icha memeluk Elang. "kak Elang, Icha nggak mau kak Elang sakit. Icha nggak mau melihat kak Elang menderita. Ayo kita ke rumah sakit untuk memastikan apa saja luka yang kak Elang alami." Icha merengek sambil memeluk Elang.

Elang hanya menahan napasnya untuk tidak berteriak Karena Icha tetap memeluk Elang di bagian perutnya yang baru saja diurut oleh Neruka. Dia merasakan kesakitan yang membuatnya sulit untuk bernapas.

Sementara diluar Hiro berlari menuju rooftop untuk menemui orang yang mengirimkan pesan chatApp itu kepadanya.

Hiro berjalan menaiki tangga rooftop. Dia membuka jaketnya lalu mengambil salah satu kain tebal di tubuhnya. Hiro lalu kembali mengenakan jaketnya. Saat memasuki rooftop Hiro melihat seorang menggunakan jaket ungu dan memakai masker hitam menunggunya di sana.

"kau, ada urusan apa kau memanggilku ke sini?" Hiro bersiap untuk bertarung dengan mengulung kain itu di kedua tangannya.

"huh.. Kau terlihat tidak senang. Apakah ada yang salah denganku?" tanya Shotto.

"semua yang kau lakukan itu salah. Aku mendukung tujuanmu .tetapi, caramu mencapainya itu membuatku muak."

"apa yang sedang kau bicarakan ini? Aku tidak pernah melakukan kesalahan. Karena yang terpenting bagiku adalah mendapatkan apa yang aku inginkan." Shotto melemparkan koin faksi Elang ke Hiro. "kalahkan Farrel untukku!"

Hiro menatap koin yang terjatuh di bawah kakinya. "apakah kau berpikir aku akan berterima kasih kalau kau memberikan koin ini kepadaku. Kalau kau mengambil pasti akan ada sesuatu yang diambil darimu. Aku lebih suka menggunakan cara yang memakan waktu yang lama akan tetapi berakhir dengan indah. Daripada melakukan cara yang cepat seperti ini yang meninggalkan banyak masalah karena dirimu aku jadi berhutang kepada Icha," marah Hiro.

"huh.. Jangan sok baik begitu dong. Apakah kau tidak pernah jatuh cinta pada seorang gadis? Kalau pernah kau pasti akan melakukan cara apapun kan untuk mendapatkan hati ga--"

"cinta tidak ada dalam kamusku. Cinta adalah perasaan yang hanya membuatku lemah. cinta itu egois bertolak belakang dengan prinsipku. Aku ada untuk memahami perasaan orang lain."

"apakah kau pikir prinsipmu yang sok baik itu sudah benar? Kau harus bisa memainkan perasaan mereka jika kau ingin mereka mengikutimu."

"huh.. Setidaknya biarkan aku menghajarnya sendiri menggunakan tanganku setelah dia menyusahkanku selama ini. Walaupun, aku merasa senang dia babak belur seperti itu tadi aku merasa seperti ada yang kurang karena tidak aku lakukan sendiri dan juga seharusnya kau melakukan ini sebelum aku mendekati Icha aku jadi merasa bersalah pada bocah itu karena memainkan perasaannya untuk sesuatu yang berakhir sia sia. Jadi, aku akan melampiaskan amarahku kepada dirimu saja ya.." Hiro berlari ke arah Shotto.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang