MBIAC | CHAPTER 28 | penyelamatan Ibu Andrew

33 4 2
                                    

Happy reading

***

Pada malam harinya.

Pria berjaket Hitam dan masker hitam masuk ke dalam rumah sakit. Dia berjalan mengendap endap menelusuri ruangan di rumah sakit tersebut. Dia berhenti di depan satu ruangan lalu mengintip ke dalam.

Pria itu melihat dua orang yang sedang tertidur di atas ranjang. Satu orang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan orang yang satunya menutupi tubuhnya hanya menyisakan kepala yang memperlihatkan rambut panjang berwarna hitam.

Pria itu memperhatikan sekitarnya sambil tangannya mencoba membobol pintu ruangan itu secara perlahan. Dia berhasil membuka pintu ruangan itu lalu masuk ke dalamnya.

Pria itu berjalan perlahan mendekati orang yang berambut panjang. Pria itu mengeluarkan sebuah suntikan yang berisi cairan lalu menyuntikkan jarum suntikan itu ke dalam tabung infus di sebelah orang berambut panjang. Namun, tiba tiba orang berambut panjang itu bangun lalu menendang orang yang ingin menyuntikkan cairan tadi.

Orang yang ingin menyuntikkan cairan tadi tersungkur menabrak dinding sehingga membuat suntikan yang dipegangnya di tangan terjatuh ke bawah.

Orang berambut panjang tadi melepaskan wig yang ada dikepalanya lalu terlihat Redi yang tersenyum. "Begitu ya.. Dia mengirimkan orang untuk membunuh ibu itu. Dasar penjahat."

Pria berjaket hitam itu kaget lalu hendak berlari keluar. Namun, Redi menariknya tubuh pria berjaket hitam lalu mendorongnya ke ranjang sehingga membuat pria berjaket hitam itu tersungkur ke ranjang.

Redi membalik badan orang itu lalu menghantamkan siku ke wajahnya.

Pria itu berusaha menyerang balik Redi.

Redi menghindari semua serangan orang itu. Redi menarik kepala pria itu ke bawah lalu menghantam dengkulnya ke bagian perut pria itu sehingga membuat pria itu mundur beberapa langkah ke belakang sambil memegangi perutnya kesakitan.

Pria itu lalu mengeluarkan sebuah pisau.

Redi tersenyum melihat pria itu mengeluarkan pisau dari jaketnya. "Pisau ya.. bod*h,"

Pria itu mencoba menyayatkan pisaunya menyamping ke arah wajah Redi.

Redi menekuk tubuhnya ke belakang untuk menghindari pisau itu.

Pria itu mengangkat pisaunya ke atas lalu menusukkannya cepat ke bawah untuk menikam Redi.

Redi mengambil pistol dari sakunya lalu menembak tangan pria berjaket hitam itu dengan pistol yang sudah dipasang peredam suara.

Tangan pria itu Mengeluarkan darah akibat ditembak oleh Redi karena kesakitan pria itu melepaskan pisau di tangannya sehingga membuatnya terjatuh.

Redi segera menangkap pisau yang dijatuhkan oleh pria itu lalu memojokkan pria itu ke dinding dengan mengarahkan pisau dan juga pistol ke leher dan juga kepala pria itu. "Bagaimana kalau Sekarang, Lan?"

Orang yang tadi tiduran di ranjang  bersama Redi keluar dari selimut yang menutupi dirinya sehingga terlihatlah dengan jelas bahwa orang itu adalah Arlan. Arlan duduk diatas ranjang sambil memegang kepalanya. Dia berusaha untuk fokus mengeluarkan kemampuan khusus miliknya. Sesaat kemudian pria yang dipojokan oleh Redi tadi menunduk tidak sadarkan diri yang berarti kemampuan khusus milik Arlan telah berhasil.

"Berhasil. Dia sudah masuk ke alam bawa sadarnya," ucap Arlan.

"Sudah berhasil ya..?" Redi melepaskan orang itu lalu membiarkannya berdiri sambil menundukkan kepalanya tidak sadarkan diri.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang