HAPPY READING
***
mobil Sahrul dan kelompoknya melaju keluar dari tempat itu lalu terlihat beberapa mobil polisi yang mengejar di belakang mereka.
Semua anggota face mask melepaskan topeng mereka kecuali Sahrul.
"Kak Sella. analisis," ucap Sahrul.
"Enak banget ya.. ngomong. tinggal analisis analisis doang," ucap Sella.
"Lah, Itu kan memang tugas mu disini!" ucap Sahrul.
Sella menarik nafasnya. "Arlan di mana laptop ku?" Tanya Sella.
"Laptop milik mu ya..? di bagian belakang kayaknya ada," jawab Arlan.
"Galang tolong ambilkan laptop ku!" Suruh Sella.
"Dimananya?" Tanya Galang.
"Cari aja ntar juga ketemu," jawab Arlan.
Galang mencari laptop nya Sella yang ternyata ada di bagian kaki mereka. Galang mengambil laptop Sella lalu memberikannya padanya. "Nie,"
Sella mengambil laptop itu, lalu membersikan debu yang menempel ia lalu membuka laptop itu. Sella kemudian memainkan laptop itu. "Analysis. Seluruh mobil polisi itu berjumlah tiga belas. Empat di antaranya berada di tempat tadi lalu menangkap anggota gangster yang masih ada di sana. Dan sisa nya mengejar di belakang kita. Dua diantara nya berkecepatan--"
"Terlalu boros penjelasan. Membuang buang waktu. Tidak perlu dikatakan," ucap Sahrul.
"Baiklah. Sekarang aku yang bertanya. Ke mana saja kau lan? Saat pertarungan sudah selesai, kau baru tiba Atau ini termasuk dari rencana Sahrul?" Tanya Sella.
"Lihat saja! sebentar lagi kalian juga tahu aku tadi kemana," Jawab Arlan.
"Lalu Kenapa tiba tiba ada polisi disini. Ini termasuk rencana mu? kan, Sahrul. Apa sebenarnya rencana mu? Kau ingin memasukan para gangster itu yang tersisa itu ke dalam penjara," Tebak Sella.
"Kak sella. memang apa salahnya. Mereka itu antagonis, lho.. dan takdir untuk antagonis itu, kalau nggak masuk penjara ya.. masuk kuburan," jawab Sahrul.
"Galang bagaimana luka di tangan mu?" tanya Sella.
"udah sembuh."
"kau beneran nggak apa apa kalau teman mu itu--"
"itu nggak penting. Gue nggak mau membahas itu di sini. Sekarang pikirkan bagaimana caranya kita lepas dari kejaran polisi di belakang kita." ucap Galang.
"baiklah.."
terjadi benturan yang sangat keras sehingga membuat mobil dan yang berada di dalamnya terpental ke samping.
"Arlan.. hati hati woi!" teriak Sahrul.
"Hati hati dong lan. Ingat kata pepatah biar lambat asal selamat," ucap Galang.
"Hati hati pantat kalian bisulan! Kalian masih ingat kan kalau kita ini lagi dikejar sama polisi. Jadi, bagaimana mau pelan dan hati hati?!" ucap Arlan.
"Santai aja sih, kayak biasa aja," ucap Sahrul.
"Cih.. hey Redi. apakah penglihatan kau sekarang sudah rabun, sampai sampai bisa jadi beban tim seperti ini. Apa perlu aku membelikan mu sebuah kacamata." Arlan mengejek Redi.
"Sial*n kau lan! Kalau saja mereka tidak curang waktu itu. gue pasti bisa menghajar mereka satu persatu," marah Redi saat diejek oleh Arlan. "Cih.. setidaknya aku tidak lari dari pertempuran. Tidak seperti kau yang seorang pengecut. Yang batang hidungnya aja nggak kelihatan saat temannya dalam pertarungan," ejek Redi kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai)
Action[BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA] "Tubuh dikendalikan oleh pikiran. Tetapi, pikiran mengikuti hati." Dulunya Keluarga Sandara alexander adalah keluarga yang sangat harmonis dan bahagia. Walaupun, keluarga itu memiliki sebuah rahasia yaitu ayah dan...