MBIAC || CHAPTER 42 ||Claudya

13 2 1
                                    

HAPPY READING

***

Setelah keluar dari tempat berganti baju cowok. Hiro bersendawa sambil mengusap usap perutnya kenyang. "huh.. Baru kali ini aku dipaksa makan sup dan kue yang enak secara gratis. Mungkin kapan kapan aku ingin mampir kembali ke tempat itu lagi." Hiro berjalan menuju kelasnya.

"tapi, Akira tadi benar benar menyebalkan. Dia yang berbuat salah. tapi, kenapa malah dia yang menyalahkan ku." kesal Hiro. Saat Hiro memasuki kelasnya dia melihat seorang siswa yang Mengenakan hoodie berwarna hitam Dengan tudung kepala yang menutupi wajahnya Sedang duduk di bangku nya. Hiro berjalan mendekati siswa itu. "hey itu tempat duduk ku. Mungkin kau salah menduduki bangku. Minggir aku mau duduk!"

"apakah kau yang bernama Hiro?" tanya siswi itu dengan tatapan datar.

Ekspresi Hiro langsung berubah saat siswi itu menanyakan namanya. "arg.. Aku Pusing sekali menghadapi banyaknya masalah di sekolah ini.  Kenapa kayak nggak ada habis habisnya sih masalah di sekolah ini? Apakah aku tidak bisa bersantai untuk sebentar saja. Dan sekarang ada cewek ini." Hiro memegang bahu cewek itu. "Kau ini siapa? Ketua faksi? Anggota osis? Jangan menambah beban ku! Kau lihat nih jidat ku!" Hiro menunjuk plester di jidatnya. "jidat ku bocor gara gara dilempar pakai raket Lalu kau pasti ingin menambah beban ku kan? Pergilah aku menolak apapun penawaran mu!" usir Hiro.

"kenapa kau tidak menyerah saja?" tanya siswi itu.

"kau pikir mudah untuk menyerah, setelah tidak sengaja memulai semua ini,"

Cewek itu membuka tudung kepala hoodie nya lalu menampakkan wajah nya. Lalu terlihat bahwa dia adalah Claudya. "kalau begitu kau bergabung saja dengan--"

"birgibing siji dingin. Bacot! Masalah ku ini saja tidak selesai selesai. apalagi kalau aku bergabung dengan faksi, osis atau apapun itu. Kau tidak pernah berpikir ya.. Kalau bergabung dengan semua itu bisa membuat mu terkena masalah baru yang bahkan kau sendiri tidak tahu asal muasal masalah tersebut. Kenapa banyak sekali orang seperti kalian yang mengajak murid lain untuk ikut ke dalam masalah nya dan--"

Claudya memegang bahu Hiro. "berhenti!" Claudya menatap datar Hiro. "kenapa kau malah marah lalu menceritakan semua itu padaku? Itu bukan masalah ku dan aku juga bukan teman mu. Lagian kita juga baru pertama kali bertemu,"

"salah kau sendiri. Aku sedang kesal lalu kau malah datang untuk mengganggu ku,"

"kenapa kau malah mengimbaskan kekesalan mu padaku?"

"hm.." Hiro memperhatikan wajah Claudya. "kuakui wajah mu cantik. Tapi, apa apaan tatapan mu itu. Ekspresi tatapan datar mu itu kau buat buat kan? Wajah mu itu tidak cocok menggunakan tatapan datar seperti itu. Kenapa? Apa karna kita baru pertama kali bertemu. Jadi, kau mengunakan ekspresi tatapan datar seperti itu kepada ku?"

"Diamlah! Kau ini sangat menyebalkan ya.. Apakah aku tidak boleh terlihat seperti idola ku. Ah.. Sudahlah. Aku kesini karna ingin bertanya padamu!" teriak Claudya frustrasi.

"ehem.. Sifat asli mu ketahuan tuh. Ternyata drama marah marah ku hebat juga ya.." Hiro tersenyum jahil.

Claudya kembali menatap Hiro dengan tatapan datar.

"eh tatapan nya kembali lagi. Haha.." Hiro tertawa.

"sudahlah. ada yang ingin aku tanyakan padamu, Hiro!"

Hiro tersenyum. "kau ini memang tidak punya sopan santun ya.. Kita baru saja bertemu. Kita bahkan belum kenalan. Tapi, kau malah ingin memberikan pertanyaan kepadaku. Cita cita mu jadi pengawas ujian ya..?"

"kau tidak perlu tahu siapa namaku. Aku hanya ingin tahu apa hubungan mu dengan Akira?" tanya Claudya.

"kau tidak perlu tahu apa hubungan ku dengan Akira. Aku hanya ingin tahu duluan siapa nama mu. Bagaimana sudah mirip belum." Hiro meniru cara berbicara Claudya.

Keluarga Sandara : my brother is a criminal (S2 Dimulai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang