𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]

PROLOG

Selamat datang di ceritaku!

Sebuah cerita hanya menjadi kenangan, yang tak terulang.

Hanya sebuah kisah dimana seseorang harus bisa melihat dimana cinta sejatinya.

Jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan komentar kalian.

Tapi pertama-tama jangan lupa di follow biar nggak ketinggalan update-nya, soalnya aku tipe orang paling malas ngasih pengumuman.

Jangan lupa di follow ya🙏

Perasaan akan pergi, jika waktu yang menentukan sendiri.

-

"Aku berharap kita sahabat terus ya Ra"

Diora langsung memeluk Kalara yang saat ini masih duduk di hadapannya.

"Iya pasti, dan lo adalah sahabat yang terbaik, di kirimkan Tuhan untuk gue, makasih kal gue bahagia karena lo selalu ada di sisi gue."

***
"Lo pengen tau masalah gue apa? Masalah gue karena lo harus datang di kehidupan gue Kal!"

"Bahkan keinginan gue hanya satu, gue pengen lo mati!" ucap Diora yang selama ini ia tahan

****
"Jangan egois jadi manusia, bahkan diri lo aja nggak lo kasiani."

"Dan lo sendiri nggak kasian sama gue?" tanya Diora memandang Evan dengan wajah Nanar

"Gue nggak kasian sama orang yang udah egois dan nggak tau diri!"

*****

DrtttDrttt

Nada dering itu, terus berbunyi, membuat Evan tercekat lalu mengangkatnya dengan cepat, di tambah lagi dengan harinya yang begitu frustasi.

"Halo"

"Lo ada dimana sekarang?"

"Gue lagi dijalan mau pulang, emang kenapa?" tanya Evan yang sedang fokus menyetir.

"Lo... Lo ke rumah sakit sekarang, itu Kalara!" Terdengar berat, dan sedikit gemetar juga ada ketakutan yang ia simpan.

"Kalara!"

Seketika saja, Evan memberhentikan mobilnya langsung, membuat Haludra di sampingnya tercekat dan tubuhnya terpanting sedikit ke depan.

"Van, lo kenapa tiba-tiba berhenti?"

"Bentar Hal"

"Kalara kenapa?"  Kini Evan beralih yang ketakutan setelah mendengar nama Kalara di sebutkan Raga dengan suara gemetar.

"Jawab, Kalara kenapa Ragaaaa?!!" Teriak Evan emosi.

"Kalara kecelakaan!"

****

TBC: 25, Juni 2022