51 - Gadis itu lagi!

282 33 20
                                    

Malam yang begitu dingin, tepat pukul jam 9 malam, mereka akhirnya sampai setelah puas membeli barang, namun tidak bagi gadis itu yang kini sampai sekarang wajahnya masih terlihat sembab akibat menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam yang begitu dingin, tepat pukul jam 9 malam, mereka akhirnya sampai setelah puas membeli barang, namun tidak bagi gadis itu yang kini sampai sekarang wajahnya masih terlihat sembab akibat menangis.

"Ra, udah sampai," ucap Evan.

Diora mengangguk, lalu turun dari mobil "Ra, barang barang lo, gue yang bawain masuk..."

"Nggak usah Van, simpan aja, kalau gue yang ambil barang-barang itu, gue buang." Diora mengatakan sungguh-sungguh. Sesuatu yang berhubungan dengan orang yang pernah menyakitinya, ia akan membuang atau membakarnya.

"Ra..."

Diora tak menghiraukan Evan yang ingin berbicara ataupun berbalik, ia langsung masuk ke dalam rumah.

***

Di rumah keluarga Sargosa, Rana dan Haris tampaknya masih duduk santai sambil menunggu Evan pulang, karena mereka tidak akan tinggal diam jika Evan belum makan, apa lagi minum obat.

Evan membuka pintu ia terus berjalan, dan tidak sadar ternyata haris dan Rana masih duduk.

"Mama, Papa, kalian masih belum tidur?" tanya Evan heran sedikit agak terkejut mendapati kedua orang tuanya belum tidur.

Rana kemudian bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan ke arah Evan."Mama sama Papa nggak akan pergi tidur duluan, sebelum Mama sama Papa tau, kamu udah makan apa belum."

"Iya Evan, kamu udah makan?" tanya Haris juga.

Evan membawa Rana kembali duduk dengan perlahan "Ma, Pa, Evan udah makan di luar tadi."

"Tuh kan Pa, Evan makan di luar." ucap Rana agak kesal dengan Evan yang makan di luar.

Haris menatap serius Evan "kenapa nggak di rumah aja?"

"Ma aku kan udah makan, nggak apa-apa aku pinter juga milih makanan." jelas Evan lagi.

Jelas Rana dan Haris khawatir tentang kondisi Evan sekarang, sebagai orang tua, itu adalah bentuk kasih sayang terhadap anaknya. Jika Evan kenapa napa.

"Ma, Pa. aku mau tidur dulu."

"Evan tunggu"

Evan yang mulai berjalan, tiba-tiba Rana memanggil.

"Wajah kamu kayak gitu kenapa?" tanya Rana curiga sekaligus khawatir.

Rana yang berjalan mendekati Evan, Evan cepat cepat masuk ke dalam kamar lalu menutup pintunya.

"Ma Pa, aku tidur dulu, besok mau ke sekolah"

Sang mama yang sudah menyadari tentang luka di wajahnya, maka Evan cepat cepat masuk ke dalam kamar, Evan tau jika Rana melihat luka pada wajahnya, Rana akan bertanya terus menerus, apa lagi ia habis berkelahi dengan Jeffrey jika Rana mengetahuinya.

"Evan, Mama belum lihat muka kamu itu!"

Melihat itu, Haris kemudian bangkit juga, ia berjalan mendekati Rana lalu memegang pundak istrinya.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang