𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]

19 - Sarangheo

Siang ini, tepat pukul 14:15 Evan langsung mengambil motor yang terparkir di tempat biasa.

"Woy Van!" Itu suara Raga yang sedang berjalan mendekati Evan.

"Oy!"

"Lo mau pulang aja?" tanya Raga berjalan mendekati Evan di tempat parkiran siswa.

"Iya kan udah bunyi bel, jadi gue mau ngapain lagi di sekolah?" Heran Evan dengan pertanyaan Raga

"Nggak usah pulang, gimana kita jenguk Rian dulu, lo kan tahu Rian nggak pergi ke sekolah."

"Gue pengen, tapi lo kan juga tahu, ada hal yang pengen gue lakuin, bahkan Lo sama Rian yang nyuruh."

Raga baru mengingat, ternyata ia sungguh pelupa.

"Sorry gue lupa Van "

"Oke gue cabut dulu" ucap Evan, cowok itu sudah naik di atas jok motornya.

Raga sendiri masih sedikit bergeming, lalu baru mengingat sesuatu lagi.

"Evan!" panggil Raga melihat Evan juga masih belum menyalakan mesin motornya

Evan berbalik menatap Raga, "kenapa?" tanya Evan

"Gue semalam mimpi punya pacar, itu pertanda apa ya?"

"Yah pertanda, nggak lama lo bakal punya pacar!"

"Emang pacar gue siapa?"

"Mana gue tahu, mungkin aja Kinan"

Raga tersenyum malu-malu, namun pada akhirnya merasa biasa lagi.

"Semoga, kan ntar gue juga mau nembak Kinan," ujar Raga.

"Nah bagus dong."

"Evan!" Panggil Raga lagi

"Kenapa ?"

"Semoga Diora mau jadi pacar Lo!"

Evan tersenyum kecil." Raga!"

"Semoga Kinan mau jadi pacar lo juga, semangat!" begitupun juga Evan memberikan semangat untuk Raga.

"Thanks"

"Oke gue pergi dulu" pamit Evan

"Yoi, hati-hati bawa motornya!" Teriak Raga melihat Evan yang udah keluar gerbang.

****

Terlihat jelas tampang cowok itu, ia terus saja sambil memikirkan sang pujaan hatinya. Tentu siapa lagi kalau bukan Diora.

"Sarangheo!"

"Sarangheo!"

"Salanghaeyo!" Agak Fasih, tapi Evan sudah berusaha semaksimal mungkin.

Dari saat setelah pulang sekolah, Evan masih berlatih berbahasa Korea, salanghaeyo artinya 'aku sayang kamu/ aku cinta kamu' itu adalah usaha Evan jika ia menembak Diora nanti.