36 - Bertemu gadis aneh

346 56 28
                                    

"Yan? Lo lagi ngapain disini?" tanya Raga melihat Rian yang sedang duduk santai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Yan? Lo lagi ngapain disini?" tanya Raga melihat Rian yang sedang duduk santai.

Rian menoleh ke arah Raga "lo nggak lihat gue lagi ngapain?" tanya Rian ketus

Raga pun ikut duduk juga di hadapan Rian berada "Yah jangan marah lah, gue kan cuman tanya."

"Tadi pas gue mau masuk, gue berpapasan sama Ina, lagi nangis gitu. Nah gue mau tanya lo habis apain Ina?"

Rian menyeruput kopi yang di pesannya tadi "kepo lo!"

"Parah lo, padahal gue sahabat lo sendiri." Raga terlihat sedih karena Rian yang enggan ingin memberitahukannya.

Rian kembali menyimpan gelas nya di atas meja, lalu menatap Raga "gue habis putusin Ina."

Raga terkejut, "gila lo? Ngapain putusin Ina?"

"Gue udah bilang, gue males pacaran sama yang sangat jauh berbeda dari gue." jelas Rian untuk kesekian kalinya, karena Rian sangat tahu mencintai Ina saja tidak cukup.

Raga mengangguk paham, ia mengerti apa yang di katakan Rian. "tapi Ina beneran sayang sama lo, seharusnya lo beryukur Ina mau pacaran sama lo."

"Masih banyak yang mau pacaran sama Ina, lagian Ina cantik, kaya, siapa juga yang nggak mau pacaran sama Ina."

"Gue capek, di kira gue cuman maafaatin Ina mulu, apa lagi keluarga Ina nggak suka gue deket sama Ina."

"Kayaknya, keluarga Ina yang harus di ruqyah."

"Kenapa gitu?" tanya Rian.

"Karena mereka nggak bisa lihat sisi baik lo yang sebenernya, mereka selalu mengira lo hanya ingin manfaatin Ina."

Rian terkekeh kecil "lo ada-ada aja Ga."

"Gue serius, kakek gue'kan ustad."

"Serah lo dah."

Raga memperbaiki gaya duduknya, ia merasa kesakitan di saat memajukan tempat duduknya lebih depan.

"Lo kenapa?" tanya Rian melihat ekspresi Raga yang sedang meringis kesakitan.

"Badan gue masih sakit kayak mau ancur, gara gara tuh cewek aneh nendang gue, bokong gue juga sakit banget."

"Setidaknya lo masih bisa makan nasi" balas Rian

"Jangan gitulah, gue juga manusia yang merasakan kesengsaraan dalam hidup ini."

"Lo yang kuat dong, lo laki jadi harus sabar nunggu sampai sembuh." Rian memberi semangat.

"Lo mau gue tendang juga? Biar lo bisa merasakan, apa yang gue rasa."

"Aneh lo main ngajak-ngajak." Rian bergidik ngeri dengan tawaran Raga kepadanya.

"Biar gue nggak sendirian"

"Seharusnya, lo yang tendang balik tuh cewek!" usul Rian.

Raga mengeleng, "justru sebaliknya jangan ketemu lagi sama tuh cewek, gue nggak mau."

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang