74 - Rencana ulang tahun Kalara

204 28 5
                                    

"Oh ternyata Kalara ultah? Terus jadi gimana?" tanya Raga kepada Kinan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oh ternyata Kalara ultah? Terus jadi gimana?" tanya Raga kepada Kinan.

"Mana gue tahu"

"Butuh waktu berapa lama harus nyiapin semuanya?" tanya Evan setelah cukup lama terdiam.

"Entar kita atur semuanya, biar semua siap."

"Dimana?" tanya Raga.

Baru ingin menjawab, Kalara dan Bu Rara masuk bersamaan, pada akhirnya mereka harus menunda pembicaraan tentang rencana ulang tahun Kalara.

Banyak siswa-siswi berbondong-bondong masuk, atau kembali ke tempat duduk mereka masing-masing. Bersamaan itu, Kinan berusaha memberitahu ketiganya.

"Entar di kantin lanjut bahasnya."

Ketiganya mengangguk setuju, dan kembali ke tempat duduk masing-masing. Evan yang sudah duduk, di sambut Kalara yang sudah di sampingnya.

"Tadi di panggil sama Bu Rara? " tanya Evan memastikan.

Kalara menoleh Evan yang sudah mengetahuinya. "Iya, aku dipanggil, katanya tawarin aku masuk olimpiade Matematika, tapi aku masih ragu buat ngambil keputusan itu."

"Kenapa ragu-ragu?"

"Aku masih belum pantas aja, apa lagi aku nggak terlalu pintar amat, masih bodoh."

"Jangan ngomong kayak gitu, manusia itu nggak ada yang bodoh, tapi kurang belajar aja."

"Tapi sama aja Evan, aku masih bingung terima masuk olimpiade Matematika apa nggak nanti."

Kalara menghela nafas berat, memikirkan nasibnya, jika ia menerima tawaran masuk di olimpiade matematika. Apa lagi dia takut harus kalah.

"Apa lagi internasional, aku takut kalah Evan."

"Menang atau kalah sama aja Kalara, hanya perlu belajar dari kesalahan yang dulu, setidaknya kamu udah berusaha dengan baik."

"Kamu hanya perlu mengaplikasikan menjadi lebih baik di suatu hari nanti, walaupun nggak gampang tapi kamu pasti bisa."

Mendengar kalimat Evan yang memberinya pengertian, membuat Kalara semakin menjadi lebih baik, laki-laki itu selalu saja membuatnya semakin berdebar.

"Kalara, ikuti aja kata hati kamu."

Senyum Kalara mengembang. "Makasih Evan, aku bakal pikirin lagi."

***

Keempatnya berkumpul yang sudah ditentukan, untuk membahas tentang rencana ulang tahun Kalara nanti saat pulang sekolah.

"Kalara mana?" tanya Kinan yang duduk disamping Evan.

"Kalara masih kerjain tugas sejarah, katanya nanti nyusul ke sini."

Kinan mengangguk, tepat di saat itu juga Raga memukul meja membuat ketiga orang itu yang sedang duduk santai aja tiba-tiba tercekat.

"Langsung ke intinya aja, jadi ini gimana?"

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang