33 - Tentangnya + Cast

392 47 15
                                    

Iqbal berjalan menuruni tangga untuk sarapan setelah bersiap bersiap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iqbal berjalan menuruni tangga untuk sarapan setelah bersiap bersiap. "Loh Bun Kalara mana? Emang masih belum bangun?" tanya Iqbal sembari duduk di hadapan Rika yang sedang menyiapkan sarapan.

"Baru aja Kalara udah pergi," jawab Rika.

"Kenapa nggak nyuruh Kalara nungguin aku dulu Bun, aku bisa anterin Kalara ke sekolah."

Rika menghentikan aktivitasnya yang sedang menyiapkan makanan, lalu menatap Iqbal " kamu lupa? Kalara masih marah sama kamu." ucap Rika mengingatkan.

Iqbal mengehela nafas berat tentang semalam."kayaknya aku emang terlalu keras sama Kalara."

"Coba deh bujuk Adik kamu, biar kalian baikan lagi."

"Tapi gimana Bun?"

Rika berpikir sejenak

"Kayaknya bunda tahu kamu harus ngapain"

"Emang aku harus ngapain?" tanya Iqbal penasaran.

***

Evan berjalan masuki kelas, masih belum menemukan tanda tanda adanya Kalara, Diora dan Kinan. Evan sepertinya masih memikirkan apa yang telah menimpa Kalara kemarin malam.

"Sumpah Yan, tuh cewek gila banget." ucap Raga berjalan ke dalam kelas bersama dengan Rian.

"Gue saranin mending lo oplas dulu, muka lo emang mirip tukang cabul!" ejek Rian

"Parah lo Yan!" Raga menjadi kesal dengan Rian yang mengejeknya.

"Gue itu sebenarnya ganteng, tapi lo aja yang belum melihat kegantengan gue yang sesungguhnya."

"Bukanya emang fakta?"

"Serah lu dah...."

Raga beralih menatap Evan yang sudah duduk dari tadi. "Van, lo udah dari tadi datang?" tanya Raga

"Sebenarnya beberapa menit yang lalu"

Raga kemudian duduk menghadap ke arah Evan"ohhh.... eh Van gue mau cerita."

"Apa?"

"Lo inget nggak? cewek yang pernah kita tolong waktu itu karena mabuk, itu loh....cewek bule."

Evan mencoba mengingat kembali "iya gue inget, emang kenapa?" tanya Evan penasaran

"Gue kemarin sempet cek pas habis pulang sekolah, dan gilanya lagi tuh cewek nendang gue, bukanya berterimakasih udah nolong, eh malah ngira gue mau cabulin dia, parah nggak? Parah nggak?!"

Evan begitu terkejut apa yang baru saja diceritakan Raga.

"Cowok yang ganteng kayak gue, bisa-bisanya dikira tukang cabul. Di wajah gue ini apa yang kurang sih?" ucap Raga dramatis.

"Raga" panggil Rian

Raga menoleh menatap Rian "Apa?"

"Sesulit apapun hidupmu...inget, bahwa lebih sulit lupakan Rehan, apa lagi Rehan baik."

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang