22 - Lagu untuk Diora

360 51 16
                                    

Tampak terlihat jelas kebahagiaan di wajah Evan saat ini, sambil menyetir membawa mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tampak terlihat jelas kebahagiaan di wajah Evan saat ini, sambil menyetir membawa mobil.

Begitupun juga Diora, tapi berbeda, Diora malah merasa resah harus mengikuti kemauan Evan untuk makan bersamanya malam ini. Entah sampai kapan mereka sampai, karena pikiran gadis itu hanya ingin cepat segera pergi dari  sisi Evan, apa lagi ia harus bertemu Jeffrey.

"Kita mau kemana sih? Emang masih lama?" tanya Diora dengan nada yang mulai tak suka atas sikap Evan seperti sedang mengawasinya saja dari tadi.

"Bentar lagi Ra."

Tak berselang pereskian detik, mereka akhirnya sampai di tempat tujuan, di restoran mewah dengan nama 'Restoran Raga Fanya' Diora sendiri sedikit kaget kali ini karena Evan membawanya di rumah makan restoran Ayah Raga.

"Loh ini kan restoran bokapnya Raga?"

Evan mengangguk tersenyum menatap Diora di sampingnya. "iya Ra, ini restoran bokapnya Raga."

"Jadi? Kita mau makan disini?"

Evan mengangguk lagi. "Iya Ra."

Laki-laki itu kemudian turun dari mobil, tak lupa ia juga membukakan pintu mobil untuk Diora dengan sepenuh hati, seakan-akan ia sedang menyambut Tuan Putrinya masuk ke dalam istana.

"Selama datang Tuan Putri"  ucap Evan semangat sambil memegang tangan Diora agar ia tak jatuh saat turun dari mobil.

Tanpa menjawab, Diora hanya bisa membalas senyuman singkat Evan.

Mereka berdua lalu masuk ke dalam restoran luxury yang tentunya berbintang 5 dengan nuansa khas eropa. Semua sudut di penuhi vas vas bunga besar yang khas dengan lukisan ala eropa. Dinding dinding berkilau dengan cat diamond gold yang memberikan kesan mahal dan mewah. Tak lupa iring iringan orkestra dengan lagu jazz yang menambah kesan suasana layaknya di negri eropa, kadang biasanya di segukan lagu Indonesia juga. Yah tidak heran Raga memilihkan restoran untuk Evan.

Mereka berdua memilih bangku tak jauh dari pintu, lumayan banyak yang berdatangan di tempat ini dengan pasangannya masing-masing.

"Ra lo suka kan dengan tempat ini?" tanya Evan

Diora tersenyum, namun dengan wajah biasa"Lumayan"

Evan menatap lekat Diora, malam Diora sangat cantik di malam itu.

"Ra"

Diora berbalik

"Kenapa?"

"Kamu cantik"

Diora tertawa kecil, dan hanya bersikap biasa saja." Hh iya makasih"

"Gue serius Ra"

Diora memutar bola matanya malas, ia tidak mau berdebat dengan Evan.

"Iya-iya serah lo aja!"

Evan memang selalu memandang Diora sangat cantik setelah Mamanya, tapi di setiap keadaan. Evan selalu melangkah lebih maju, tapi harus siap juga merasakan sakit. Tentang dirinya mencintai Diora.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang