66 - Hanya permainan

259 33 13
                                    

Bel berbunyi, banyak murid berbondong bondong keluar dari kelas, untuk segera pulang ke rumah masing-masing seperti biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bel berbunyi, banyak murid berbondong bondong keluar dari kelas, untuk segera pulang ke rumah masing-masing seperti biasanya. Tepat di saat Kalara keluar, Kinan menghentikan langkah kaki gadis itu
dengan cara menarik tangannya.

Netra mata Kinan menatap serius Kalara, berbeda dengan Kalara menatap Kinan bingung. "Iya Kinan, kenapa?" tanya Kalara

"Gue mau tanya sesuatu sama lo"

"Apa Kinan?" tanya Kalara semakin penasaran, di wajah gadis itu, terdapat sedikit cemas.

"Gini..."

"Kalara ..." Suaranya sedikit menggema masuk ke dalam kelas, keduanya bersamaan memalingkan wajah pada seorang yang memanggil tadi.

"Lo ternyata di sini, lo pulang bareng gue." Itu suara Evan, cowok yang berdiri di depan pintu kelas, yang sudah siap memapah tasnya.

"Bentar Evan, Kinan mau ngomong sesuatu dulu."

Evan mengangguk, lalu beralih bersandar dengan satu kaki terangkat menempel di tembok samping pintu kelas, sambil memegang tali tas di kirinya.

"Gue tunggu"

Kalara kembali menatap Kinan menunggu apa yang akan Kinan katakan.

"Gini..."

"Iya Kinan?" tanya Kalara masih menunggu

Kinan terdiam sejenak menatap Kalara ragu
Detik berikutnya, Kinan lantas mengeleng, lalu tersenyum kecil, ia tidak jadi mengatakan sesuatu, sebenarnya niat Kinan ingin bertanya, untuk memberitahukan, kalau Evan tidak serius kepadanya.

Bukanya Kinan tidak suka Evan dan Kalara berpacaran, tetapi Kinan hanya merasa ragu tentang Evan yang katanya mencintai Kalara.

"Nggak ada, lo hati-hati pulangnya."

Gadis itu merasakan ada yang aneh, Kalara curiga Kinan ingin mengatakan sesuatu, tapi ia merasa ragu.

"Ada apa Kinan? Aku penasaran tahu" mohon Kalara memegangi kedua tangan Kinan lembut

Kinan tersenyum kecil, "nggak ada Kalara, percaya sama gue, lo pulang dulu gih, Evan udah dari tadi nunggu di sana."

Kalara tidak percaya, ia masih meragukan apa yang Kinan katakan. " Kamu serius?" tanya Kalara lagi.

Kinan memaksakan senyumnya, untuk tidak membuat Kalara terus bertanya-tanya. "Iya gue serius Kalara Khania Ratu."

Merasa yakin karena ucapan Kinan, Kalara tersenyum, "oke, yaudah aku pulang dulu."

"Iya hati ya Kal."

"Iya kamu juga Kinan, hati-hati bawa mobilnya."

"Iya Kal"

"Gimana? Udah selesai ngomongnya?" tanya Evan langsung menggenggam tangan Kalara.

"Iya udah kok"

"Kinan ngomong apa?" tanya Evan.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang