78 - Selamat ulang tahun Kalara

221 21 2
                                    

Keduanya sudah menunggu cukup lama di depan rumah Kalara, entah sampai kapan Evan akan datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya sudah menunggu cukup lama di depan rumah Kalara, entah sampai kapan Evan akan datang.

"Loh, kalian masih nunggu aja?" tanya Rika melihat Rian dan Raga menunggu di depan.

Keduanya tersenyum. "iya Tante bentar, nunggu Evan datang dulu."

"Yaudah, kalau ada apa-apa, bisa kasih tahu Tante." ucap Rika lalu berjalan masuk ke dalam rumah. Rika sudah mengenal Rian dan Raga sebelum Evan pindah, yah karena Rian dan Raga pernah bekerja kelompok di rumah Kalara.

"Iya Tante"

"Si Evan kemana sih? Ini udah jam berapa buset."

Tak berselang lama, Evan akhirnya sampai bersama dengan Haludra, keduanya menoleh ke arah Evan.

"Tuh, dia udah datang."

"Lo kemana aja? Kita berdua udah lama nunggu."

Evan dan Haludra berjalan mendekati keduanya. Tak hanya itu, Evan juga membawa gitar di punggungnya."sorry lama, gue habis ambil gitar gue."

"Lama-lama, lo itu kebiasaan Van, lo tahu, kita berdua udah nunggu lumayan lama, ini udah jam berapa," Raga yang di awal mengoceh, lalu tersadar keberadaan Haludra di samping Evan. "Van, itu siapa?"

"Oh ini, Haludra sahabat yang pernah gue ceritain."

Haludra menyalami Rian dan Raga. "Haludra, Haludra."

"Gue Rian, dan ini Raga."

Rian kembali menatap Evan. "Lo yakin dekorasi kalo ini cepat selesai? Sekarang Kinan sama Kalara sedang menuju ke sini."

"Kita masuk aja dulu"

"Lo yakin?" tanya Rian menatap Evan begitu skeptis.

Evan mengangguk semangat. "Gue yakin Yan, percaya aja."

Keempat cowok itu kemudian berjalan bersama menuju ke rumah Kalara. "Ini rumah Kalara?" bisik Haludra menatap sekitaran halaman, tampak banyak bunga-bunga berkemeran begitu banyak, dan rumah yang sangat indah.
Rumah Kalara tidak terlalu besar, hanya saja emang berlantai dua.

"Pacar lo orang kaya?"

"Nggak juga," jawab Evan santai.

Haludra menoleh ke arah garasi, ada sebuah mobil menarik perhatiannya. "Tapi ada mobil tuh Van."

"Keluarga Kalara tuh sebenernya sederhana, nggak kaya, nggak miskin juga. Tapi emang mereka bisa beli dengan usaha bundanya dengan jualan bunga, begitu pun mereka tetap hidup bahagia Hal."

"Oh gitu"

Sesampainya, Raga kemudian maju paling depan untuk mengetuk pintu rumah Kalara."Assalamualaikum Tante!"

"Ass..."

Mendengar itu, Rian langsung menghentikan niat Raga selanjutnya. "Ngapain lo? Lo lupa Kalara nonis?"

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang