𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]

54 - Siapa Cindy?

Drttt... DrtttDrttt..

Sebuah nada dering telfon berbunyi, dan itu berasal dari suara telfon Kalara.

"Kal, telfon lo bunyi tuh, lo angkat dulu gih."

"Iya Ra bentar"

Kalara mengambil ponselnya dari atas meja, lalu berjalan ke belakang balkon untuk menjawab telfon tersebut.

Kalara sedikit terkejut, yang menelponnya ternyata adalah Evan.

"Halo" jawab Kalara.

"Halo"

"Iya?"

"Lo, ada di mana sekarang?" tanya Evan sedikit agak canggung.

"Di rumah," gadis itu sedikit berdeham."Emang ada apa?" tanya Kalara.

Evan menggaruk garuk lehernya yang tak gatal itu "Lo sibuk nggak malam ini? Gue mau ngajak lo jalan." Jawab Evan malu-malu.

Gadis itu berbalik, ia menatap Diora yang sedang duduk dengan wajah lesuh. "Maaf Evan, aku nggak bisa, tadi Diora sama Kinan datang, katanya mau nginep di rumah aku malam ini, maaf ya." ucap Kalara tak enak hati, Kalara sebenernya ingin pergi, namun bukan waktu tepat saja.

Evan tersenyum sesaat, ia mengerti dengan situasi Kalara saat ini. "Nggak apa-apa Kal," kata Evan.

"Oke gue tutup dulu ya Kal"

"Lain kali" ucap Kalara tiba-tiba.

"Apa?"

"Lain kali, lain kali kalau ada waktu kita pergi, aku janji."

"Lo serius kan?" tanya Evan lagi.

"Iya aku serius"

"Oke, hm... Kal."

"Iya?"

Diora berjalan semakin dekat, untuk mengetahui, siapa yang di telfon Kalara itu.

"Kal, lo lagi telepon siapa?" tanya Diora

"Maaf ya, aku tutup dulu, Diora mau datang ke sini."

"Iya"

"Hayo, nelfon siapa?" tanya Diora penasaran.

"Temen" ucap Kalara pada akhirnya ia terpaksa berbohong tentang hubungannya dengan Evan.

"Raja ya?" tanya Diora yang curiga, karena Raja sempat menembak Kalara.

"Bukan" elak Kalara lagi.

"Terus siapa?"

"Temen, beneran."

"Masa"

Diora terdiam, ia menatap serius Kalara, ada yang aneh dari sikap Kalara. Ia mempunyai hubungan selain Raja. Dan mau tak mau Diora hanya bisa menunggu siapa cowok yang sedang mendekati sahabatnya itu. "oke, nanti lo juga masih tau."