59 - Demam Cinta

281 40 10
                                    

Terpaan angin menyapu wajah tampan yang sedang tertidur pulas sambil terlentang itu, merasakan angin sejuk yang terasa dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terpaan angin menyapu wajah tampan yang sedang tertidur pulas sambil terlentang itu, merasakan angin sejuk yang terasa dingin. Laki-laki itu membuka kelopak matanya secara perlahan.

"Udah pagi ternyata"

Ia mengambil ponsel dari meja kecil di samping tempat tidurnya, untuk memastikan ini sudah jam berapa.

"Sial!"

Melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah 6, Evan cepat-cepat bersiap untuk pergi ke sekolah. Hari yang ia tunggu akhirnya tiba, yaitu mengajak Kalara pergi berkencan, dan kali ini Evan berharap, Kalara jadi mau pergi bersamanya nanti.

***

Setelah bersiap-siap, Evan turun dengan gagahnya dan sangat rapi kali ini, senyum terpancarkan di wajah Evan.

Rana pun tidak berhenti menatap anak semata wayangnya itu, "Tumben senyum-senyum mulu, ada apa?" tanya Rana curiga dengan sikap Evan kali ini.

Evan kemudian duduk, memakan roti gandum di piring yang sudah disiapkan, lalu meminum susu, sebelum akhirnya menjawab. " Biasa Ma...." jawab Evan hanya sepotong saja.

"Biasa apa?"

Evan berdiri, ia kembali menatap sang sang mama setelah selesai sarapan.

"Eh, kamu udah selesai aja?"

"Udah, jadi Ma, aku ada urusan nanti, Mama doain ya," ucap Evan berharap sang mama mau berdoa untuknya, agar bisa terkabul.

"Mau berdoa apa dulu? Mama aja nggak paham, gimana mau terkabulnya kalau kayak gitu."

"Doain, semoga Kalara mau."

Rana kali ini sedikit terkejut setelah mendengar nama gadis lain, selain Diora." Kalara?" tanya Rana masih bingung.

Cup

Evan langsung mencium pipi mamanya, dan pergi begitu saja tanpa mengatakan lebih jelas. "Evan, Mama masih belum ngerti, Kalara? Dia gadis yang kamu suka itu?"

"Iya!!" jawab Evan yang sudah di depan rumah.

Rana mengeleng pelan sekarang ia baru mengerti dengan tingkah anaknya, tak biasanya Evan merasa sangat bahagia kali ini.

"Evan-Evan"

***

Saat ini, Evan berjalan menuju kelas sendirian. "Semoga Kalara datang hari ini." tampaknya Evan sangat tidak sabar mengajak Kalara berkencan. Hmm sepertinya Evan sangat percaya diri ya?

"Woy! Evan!"

Evan berbalik, dan melihat ternyata yang memanggilnya adalah Raga. Ia berlari ke arah Evan berada yang saat ini sedang menuju ke dalam kelas.

"Lo di sini ternyata, ngapain?" tanya Raga polos.

"Lo nggak lihat gue mau ke mana?" tanya Evan datar.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang