12 - Phobia

553 116 0
                                    

Jangan lupa vote dan komennya juga ya!

"Ra Lo ada dimana? gue khawatir disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ra Lo ada dimana? gue khawatir disini."

"Gimana? Apa kata Diora, pas aku nelfon Diora tadi hp nya tadi udah nggak aktif,"ucap Kalara yang masih sama khawatirnya.

Evan berbalik, lalu kembali duduk di hadapan Kalara.

"Katanya ada urusan penting, dan gue juga nggak tahu urusan apa." keluh Evan dengan sikap Diora yang pergi tanpa memberitahukannya dulu.

Di sisi lain, Raga yang sedang menjalankan mobilnya, namun ia harus berhenti di depan sebuah restoran agar bisa menjawab telepon dari Karina. Dan itu tepat dimana Evan dan Kalara sedang makan bersama, bahkan sangat terlihat wajah mereka.

"Iya Bu, tenang aja, Fanya masih hidup ko disini!" ucap Raga menatap Fanya yang sedang duduk di sampingnya.

"Kaka, kamu lagi doain adik kamu mati?"

"Ya nggak juga Bu"

"Yaudah tolong ya, jaga Adik kamu, dia udah dari tadi rewel pengen jalan-jalan."

Raga mengelus rambut Adiknya, sambil mendengarkan apa yang di katakan Karina .

"Iya Bu, Kaka janji."

"Ibu tutup dulu teleponnya"

"Iya Bu"

Setelah berbicara dengan Karina, Raga kembali menatap Fanya adiknya.

"Beli Eskrim aja ya?"

Gadis kecil itu mengeleng, dengan wajah cemberut.

"Nggak mau!"

"Beli boneka deh?" tawar Raga

Fanya mengeleng lagi

"Nggak mau!"

"Terus maunya apa? Makan eskrim aja ya, nggak usah banyak-banyak nanti kamu gendut."

"Ah.... Fanya nggak mau juga, Kakak nggak sayang Fanya?" tanya anak manis itu dengan kening mengkerut

"Sayang lah, kamu kan anak kandung Ibu sama ayah."

"Yaudah deh, maunya Fanya apa? Lebih cepat lebih baik, Kakak mau main PS nih."

Gadis kecil itu tersenyum dengan kemenangan

"Mau makan eskrim, sama pergi di taman hiburan." jawab Fanya dengan rasa bahagianya.

Raga menghela nafas atas permintaan adiknya, pikiran Raga, jika bukan adiknya, Raga sudah menyuruhnya turun dari mobil. Raga itu orangnya mager, ngajak adiknya jalan-jalan aja, Karina yang paksa.

Raga mengacak-acak rambut Fanya

"Iya Fanya"

Raga yang sudah mulai menjalankan mesin mobilnya, ia tertegun menatap Evan dan Kalara yang sedang makan tak jauh ia berhenti.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang