16 - Taruhan kecil

462 101 35
                                    

Pagi tiba, seperti biasa Evan sudah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi tiba, seperti biasa Evan sudah bersiap-siap dengan seragam sekolahnya. Di saat ia mulai berjalan keluar kamar, langkah kakinya langsung terhenti. lalu menoleh ke arah gitarnya yang sedang di gantung.

Evan mendekat, ia memandang sebentar gitar nya namun akhirnya ia memutuskan untuk membawanya ke sekolah.

Ia berjalan turun ke bawah sambil membawa gitar di pundaknya.

"Loh, tumben bawa gitar kamu?" tanya Rana yang sedang menyiapkan sarapan untuk Evan.

Evan tersenyum, seraya mengambil tempat duduk di hadapan Rana.

"Mau hapal lagu Ma" jawab Evan, tentu saja lagu yang pernah di minta Diora kepadanya.

"Yaudah sarapan dulu"

"Dan Mama kayaknya bakalan agak lama pulangnya"

Evan mengangguk mengerti atas kesibukan Rana karena bekerja di klinik sebagai Dokter gigi. Apa lagi sekarang Rana sudah mulai jarang pulang.

"Iya Ma, Evan ngerti"

Mata Evan seketika melirik ke arah belakang

"Papa mana?" tanya Evan

"Papa kamu udah pergi duluan, soalnya rapat kali ini penting."

"Ohh"

"Evan" panggil Rana

"Kalau Mama pulangnya lama banget, bisa nggak. jangan lupa makan dan minum obat? Mama nggak mau sampai kamu lupa, apa lagi kamu tuh udah mulai jarang minum obat." ucap Rana yang merasa khawatir, jika ia meninggalkan Evan sendiri apa lagi Evan saat ini kadang susah di beritahu.

Evan menatap lekat sang Mama, sambil tersenyum." Iya Ma, Evan janji nggak akan lupa semua."

"Bagus, sarapan dulu gih."

Evan yang sudah sarapan, ia kemudian bangkit dari tempat duduknya.

"Loh, udah selesai aja?" tanya Rana yang sedikit terkejut dengan Evan baru saja selesai sarapan.

"Iya Ma, Evan berangkat dulu." ucap Evan, sambil menaruh kembali gitar di pundaknya.

"Iya hati-hati bawa motornya"

****

Saat ini Evan sudah sampai di sekolah, laki-laki itu memarkirkan motornya di parkiran siswa.

Evan yang mulai berjalan meninggalkan parkiran siswa, Raga dan Rian kini juga datang.

"Wah, gitar lo?" tanya Raga yang baru saja membuka helmnya.

"Iya gitar gue"

"Lo tahu main gitar?"

"Raga! kalau Evan nggak bisa main gitar, ngapain dia bawa ke sekolah?" Pertanyaan yang aneh bagi Rian.

"Mingkin aja kan?"

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang