38 - Suka?

356 52 39
                                    

Keesokan paginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan paginya. Evan, Raga dan juga Rian. Mereka bertiga kompak datang secara bersamaan ke sekolah dan itu tepat di parkiran khusus siswa.

"Woy Van!" panggil Raga di saat Evan yang mulai turun dari motor.

"Yo" Evan berjalan mendekati Raga

"Lo udah kerjain tugas matematika peminatan?" tanya Raga.

"Emang ada?"

"Lo lupa lagi?" Raga mengeleng heran.

"Itu penting Van, lo tau kan gimana Bu Arma ngajarnya, galaknya kayak ibu-ibu India!" ucap Raga.

"Nanti gue kerjain di kelas, lo sendiri Yan udah selesai?" tanya Evan kepada Rian.

"Gue juga belum kerjain, soalnya gue lupa karena ada masalah." jawab Rian.

"Masalah apa?" tanya Evan lagi

"Biasa, gue ...."

"Biasa karena Ina, siapa suruh putusin Ina." sahut Raga membernarkan pernyataan itu.

Evan sedikit terkejut, " lo serius putus sama pacar lo itu?"

Rian menghela nafas"iya gue udah putus"

"Kenapa?" tanya Evan lagi karena sangat penasaran.

"Mending kita masuk terus ngerjain tugas bareng, emang lo nggak capek tanya mulu?"

Evan hanya mengangguk karena ia juga harus mengerjakan tugas yang di berikan Bu Arma kepada mereka waktu itu.

"Gue heran, kok bisa ya, ada yang ciptain matematika peminatan, padahal gue nggak minat sama sekali."

"Makanya, gunanya otak yah mikir." celetuk Rian.

"Tapi gue udah belajar," ucap Raga.

"Belajar matematika?" tanya Rian.

"Belajar mencintai"

"Sumpah, lo nggak nyambung!" ucap Rian berdecak kesal.

Mereka yang sedang berjalan menuju ke kelas bersama, mata itu seketika menatap pada seorang gadis yang baru saja masuk ke dalam ke lingkungan sekolah, membuat Evan berhenti tiba-tiba.

Raga yang sadar, ia juga berhenti"Lo kenapa?" tanya Raga binggung menatap Evan yang tiba-tiba berhenti.

Evan masih menatap Kalara yang baru saja masuk "Lo sama Rian duluan aja, gue ada urusan."

"Hah? Lo mau ngapain?" Raga tampak bingung apa yang akan di lakukan Evan.

"Ada" ucap berjalan menuju ke arah Kalara.

Melihat Kalara juga, Raga baru mengerti, ada urusan penting yang harus di lakukan Evan kepada Kalara.

Raga berpikir mungkin hal biasa, ia juga mengira bahwa Evan mungkin akan membahas tentang tugas matematika yang akan di kumpulkan nanti.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang