57 - Tentang rasa sakit

294 41 12
                                    

Saat ini Kinan menunggu Iqbal dalam mobil, ia hanya bisa mendengar Iqbal yang sedang marah dengan bima, bahkan membahas tentang Cindy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Kinan menunggu Iqbal dalam mobil, ia hanya bisa mendengar Iqbal yang sedang marah dengan bima, bahkan membahas tentang Cindy. Kinan hanya bisa terdiam sambil menunduk.

Setelah percakapan Iqbal dan Bima selesai, Iqbal akhirnya kembali dengan keadaan marah, lalu detik berikutnya Iqbal memukul setir mobil, Kinan sedikit tertegun menatap Iqbal, karena sikap Iqbal tadi.

"Kak Iqbal"

Iqbal saat ini merasa frustasi mengingat perkataan Bima, Iqbal menoleh menatap Kinan, lalu berusaha untuk tetap tersenyum.

"Maaf udah buat lo takut." ucap Iqbal merasa bersalah.

"Nggak apa-apa, Kak."

"Kita jalan sekarang?"

"Iya"

Iqbal menjalankan mesin mobilnya, sudah 10 menit Kinan dan Iqbal tidak ada yang memulai percakapan. Kinan tau, ia tidak mau menganggu Iqbal dulu yang sangat frustrasi. Apa lagi membuat Iqbal membenci dirinya.

Selang beberapa saat kemudian, mobil Iqbal berhenti tepat di toko bunga.

"Kak Iqbal mau beli bunga?" tanya Kinan.

"Iya"

"Untuk siapa kak Iqbal?" tanya Kinan merasa penasaran.

"Seseorang" jawab Iqbal.

"Aku pergi beli dulu, kamu tunggu di sini." suruh Iqbal.

"Iya kak"

Laki-laki itu kemudian pergi masuk ke dalam toko bunga, gadis itu mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Bunga? Untuk seseorang? Kalau Kak Iqbal beneran nggak bisa lupain Cindy, terus siapa cewek yang mau Kak Iqbal kasih bunga."

Kinan berpikir cukup lama sebelum akhirnya berbicara, "apa jangan-jangan kak Iqbal punya pacar?"

Kinan mengeleng, ia berpikir itu tidak mungkin. "Nggak mungkin, tapi terus siapa?" Gadis itu berpikir keras.

Tak menunggu waktu lama, Iqbal akhirnya sampai sambil membawa buket bunga mawar putih. Ada alasan kenapa Iqbal membeli bunga mawar putih.

"Kak Iqbal mau kasih siapa bunganya?" tanya Kinan penasaran.

"Nanti juga kamu tau"

Kinan tidak mau banyak bertanya lagi, dia hanya bisa menunggu, siapa yang akan Iqbal berikan bunga itu.

Iqbal kembali menjalankan mesin mobilnya dengan kecepatan sedang, dan tetap sesama tidak ada yang membuka suara. Tidak menunggu waktu lama, Iqbal akhirnya sampai, Iqbal berhenti di sebuah jalan tol, membuat Kinan bertanya tanya.

"Kok kita berhenti di sini kak?"

"Aku mau bawain bunga untuk dia, kamu tunggu aja di sini," suruh Iqbal tidak menjawab banyak.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang