25 - Pertolongan

369 51 12
                                    

Malam yang begitu dingin hingga menembus ke seluruh kulit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam yang begitu dingin hingga menembus ke seluruh kulit.Tepat di saat pukul 11:45, Evan dan Rian kini sedang menuju ke tempat Raga berada. Setelah Evan menjemput Rian dari rumahnya.

"Raga mau ngapain sih? Sampe manggil kita kesana, udah jauh malem banget pula." Rian sangat kesal, karena Raga harus memaksa keduanya pergi ke tempat yang disuruhkan. Rian bersumpah, jika temannya itu berbuat aneh-aneh sudah pasti Rian akan menceramahinya habis-habisan.

"Gue juga nggak tahu, gue aja ngikut." Jawab Evan sama herannya juga.

Rian memutar bola matanya malas, perasaan laki-laki itu sudah tidak beres di sepanjang perjalanan.

"Semarah marahnya lo sama Raga, lo pasti bakal bantu Raga." Kali ini suara Evan, ia kini tahu tentang Rian dan Raga sekarang.

Rian tersenyum hambar" lo belum tahu kisah Raga mulai dari SMP, sampai akhirnya gue berteman sama Raga." Rian juga antuas ingin menceritakan tentang bagaimana ia berteman dengan Raga

"Emang tentang apa?" tanya Evan yang sangat ingin tau tentang kisah keduanya.

Rian tersenyum. " dulu....Raga tuh orangnya terlalu baik, dan mau di bego-begoin"

"Kenapa bisa?"

"Karena baiknya terlalu tolol!"

"Baiknya terlalu tolol?" Evan tak mengerti apa maksud Rian.

"Karena Raga orang kaya, selalu bawa uang banyak, akhirnya banyak yang maafaatin si Raga."

"Terus Raga akhirnya sadar?"

"Kagak, malah Raga bawa lebih banyak uang" Rian menjelaskan bagaimana sikap Raga yang terlalu mudah di bodohi oleh teman temannya dulu.

"Lebih tololnya, pernah traktir satu sekolah dalam seminggu."

"Itu tololnya yang gue nggak suka, baik boleh tapi inget batasan juga, setiap orang punya kekurangan dan keterbatasan. Karena memaksakan itu nggak baik."

"Sampai akhirnya, Raga udah nggak bawa uang banyak dari sebelumnya, Raga di palak sama temennya sendiri bahkan sampai di bully."

"Terus dia ngelawan?" tanya Evan lagi penasaran.

Rian mengeleng, "Nggak, yang ada gue yang tolongin dia waktu itu."

"Disitulah, gue sama Raga mulai sahabat sampai sekarang."

"Gue juga binggung, ko gue mau temenan sama tuh bocah?" Yah begitulah persahabatan yang telah terjalin dari dulu sampai sekarang. Rian yang kadang selalu lelah menghadapi sikap Raga, jika Raga membuat masalah, maka Rian yang akan harus turun tangan membantunya.

"Karena persahabatan itu nggak hanya sebatas persahabatan, tapi layaknya seperti keluarga juga."

"Gue tahu itu, dan lo sendiri punya sahabat?" tanya Rian.

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang