Selamat membaca!
Tepat di saat mereka yang sedang
membicarakan hal yang serius, maka di sisi lain munculah ketiga se sosok gadis yang masuk secara bersamaan dalam kelas.
Mereka adalah Diora, Kalara, dan Kinan."Pagi sayang!" sapa Raga kepada Kinan dengan wajah tersenyum.
Kinan mengabaikan Raga, dan terus berjalan melewati bangku Raga, begitupun juga yang lainnya.
"Buset, Nan, gue punya salah kah?"
"Nggak!" jawab Kinan santai, dengan mata sinisnya.
"Lah terus? Lo kenapa jutek gitu?" tanya Raga dengan sikap Kinan yang tiba-tiba, biasanya Raga menyapanya lalu Kinan suka menjawab 'apaan sih gajelas' ya walaupun terasa sakit bagi kita yang merasakannya, tapi bagi Raga itu adalah Anugerah karena Kinan mau menjawabnya.
"Nggak apa-apa" jawab Kinan Kinan lebih dingin kali ini, Raga merasa tak enak kepada Kianan, maka Raga memutuskan untuk tak menganggu Kinan dulu.
"Yaudah Nan, nggak apa-apa, kalau lo butuh apa-apa, gue ada disini sebagai pahlawan lo!" peringat Raga bak seorang pacar
Kinan terkekeh," pahlawan? Pahlawan kesiangan kali!"
Diora yang sudah duduk, gadis itu kemudian membuka isi tasnya untuk mengambil buku dan pulpen agar bisa mengerjakan Pr yang sama dengan Raga saat ini..
Diora yang sudah mengutak-atik tasnya masih belum menemukan pulpen yang dari tadi ia cari.
Kinan yang merasa ada yang aneh dengan sikap Diora, ia pun bertanya. " Lo kenapa Ra?" tanya Kinan
"Pulpen gue ketinggalan" jawab Diora sedih.
Kalara yang mendengar itu, gadis itu pun mengambil pulpen nya lalu memberikan kepada Diora.
"Ra, kamu pake punyaku aja," ucap Kalara seraya menyodorkan sebuah bol poin ke arah Diora.
"Kalau gue make pulpen lo, terus lo Make apa?" tanya Diora yang merasa tak enak hati.
"Woy! Van sudah saatnya." Raga memberi kode
"Iya Van, cepetan!" Begitu pun juga Rian yang memberikan kode keras kepada Evan.
Evan mengangguk mengerti ia langsung berdiri lalu menghampiri meja Diora.
"Hmm, lo simpan aja pulpen lo, gue ada pulpen satu, kalau lo kasih pulpen lo untuk Diora. Terus lo mau make apa?"
Diora langsung mengambil pulpen Evan," iya kal, lo make aja tuh pulpen."
Diora mendongak memandang Evan "thanks Evan, lo udah nolong gue." ucap Diora dengan tersenyum manis.
Evan tersenyum juga memandang Diora yang menerima pulpen darinya" sama-sama Ra."
Evan kembali ke tempat duduk di samping Rian dan Raga "nah, lo udah ngelakuin misi nolong Kalara."
"Terus apa lagi?"
"Lo udah lupa apa yang gue bilang?"
******
Jam istirahat sudah 5 menit yang lalu, Evan saat ini sedang berjalan menghampiri meja Diora dan teman-temannya yang sedang makan.
"Eh Evan sini!" panggil Diora yang melihat Evan sedang berjalan masuk ke dalam kantin.
"Kalau lo pengen ambil hati Diora, pertama!"
"Kasih dia perhatian"
"Kedua, peduli."
"Ketiga, ngertiin dia."
"Ke empat, harus humoris!"
"Yan, Evan mana bisa ngelawak," ucap Raga yang sedang mendengarkan juga dari jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]
Romance"Kal. Definisi kebahagiaan itu berbeda -beda, dan aku akan bahagia kalau kamu bahagia." 📌𝐺𝑒𝑟𝑖, ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ (NCT U, NCT 127, NCT Dream, WayV.) ⚠️Warning bukan GENG MOTOR⚠️ "Aku berharap kita sahabat terus ya Ra" Diora langsung memeluk Kalara yang s...