29 - Hujan

376 65 39
                                    

Di sebuah taman, Evan duduk sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di sebuah taman, Evan duduk sendiri. Laki-laki itu tampaknya merenung mengingat perkataan Diora di kelas tadi.

"Ra, jika seandainya Evan suka sama lo, lo bakal punya perasaan yang sama nggak?"

"Jelas nggak lah Kin, Evan temen masa kecil gue, nggak mungkin juga Evan suka gue. Dan dari dulu gue ngangep Evan cuman sebagai keluarga gue sendiri, bahkan saudara, gue nggak mau pertemanan gue hancur karena perasaan."

Memang cinta sudah tidak memihaknya lagi, pertemuran diam Evan telah usai, dimana ia seharusnya memperjuangkan cintanya kini ia telah menyerah sepenuhnya. Mencintai Diora tidak semulus yang ia kira.

"Jadi gue harus nyerah beneran?" ucap Evan merasa tak yakin, namun ia harus bisa.

Evan tertawa kecil "Yah...gue emang harus nyerah sekarang."

"Jika akhirnya aku tidak bisa memilikimu, setidaknya aku pernah menemanimu." lirih Evan merasakan sesak di dadanya.

Menit menit telah berlalu bersamaan dengan langit yang mendung, menandakan hujan sebentar lagi akan turun. Tapi Evan masih terdiam di tempat itu, ia masih tak ingin pergi.

Pada akhirnya hujan datang bersama dengan rasa kecewa yang ada, rasa sakit yang masih
menemaninya.

Hujan yang telah turun dan mulai membasahi hampir di sekujur tubuh laki-laki itu, namun tengah itu berhenti. Seseorang yang berdiri di hadapannya, dengan sebuah payung kuning melindungi dirinya dari hujan.

Maka pandangan Evan perlahan naik untuk melihat, siapa yang telah memayungi dirinya.

"Kamu nggak pulang?" Gadis itu Kalara, ia berdiri di hadapan Evan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nggak pulang?" Gadis itu Kalara, ia berdiri di hadapan Evan saat ini.

Evan menatap Kalara heran"ngapain lo disini?" tanya Evan juga.

"Aku lihat kamu duduk sendiri di taman, padahal mau hujan, kamu sendiri ngapain disini padahal hujan tapi nggak mau berteduh."

"Bukan urusan lo!" Perasaan Evan tidak mau di ganggu saat ini, pertanyaan bukanlah saatnya.

Kalara menyodorkan sebuah buku, yaitu buku lagu Evan, yang sejak awal ia ingin mengambilnya, namun niatnya tidak jadi.

"Bukanya ini yang kamu cari?"

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang