82 - Pulang

154 13 1
                                    

Sore yang tampak indah, langit yang semakin mulai berubah warna, hangat dan memanjakan mata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore yang tampak indah, langit yang semakin mulai berubah warna, hangat dan memanjakan mata. Bersamaan itu. Kalara berjalan ke dapur menghampiri Rika yang sedang membuat kopi, Kalara langsung memeluk Rika membuat Rika sedikit terkejut.

"Kalara, kamu bikin kaget Bunda aja, kalau kopinya tumpah gimana?"

Kalara menatap Rika tersenyum jenaka. "Maaf Bunda."

Rika mengeleng pelan. "Kamu itu... ngapain ke sini?" tanya Rika.

Kalara tersenyum kecil. "Bunda, Evan mau datang ke sini, katanya sih mau ajak jalan, Bunda boleh nggak?"

Rika langsung berbalik, menatap putrinya itu, dan sudah menduga maksud ucapan Kalara. "Emang Evan mau datang? Kapan?"

"Entar sore, tapi kalau Bunda mau."

"Yaudah," Ucapan Rika berhenti, mendengar kalimat Rika. "tapi pulangnya jangan kemalaman ya?" Lanjutnya.

"Serius Bunda?" Wajah Kalara berbinar-binar menatap Rika.

Rika mengangguk. "Iyalah, masa Bunda mau bohong?" Rika memberikan kopi di tangan Kalara. "bawain untuk tamu di depan."

Kalara memandang kopi yang sudah di siapkan di atas nampan." Emang untuk siapa?"

"Temannya Iqbal, Bima datang ke sini. Sekian lama Bunda bisa lihat Bima lagi."

Kalara terkejut. "Kak Bima? Serius? Tumben kak Bima datang Bun."

Rika menaikkan bahunya. "Bunda juga nggak tahu, mungkin mau ngerjain proyek bareng sama Kakak kamu." jawab Rika seadanya.

Kalara mengangguk mengerti. "Oh gitu"

Rika mendorong tubuh Kalara untuk berjalan. "Udah sana, bawain dulu untuk Bima kasian udah nunggu, terus habis itu kamu siap-siap." Suruh Rika.

"Bunda mau memasak dulu"

"Iya Bunda"

Kalara berjalan ke depan untuk menghampiri Bima yang sudah lumayan lama menunggu Iqbal.

"Kak Bima" panggil Kalara.

Bima berbalik, tersenyum lebar menatap Kalara. "Ala"

Kalara berjalan, lalu menyimpan kopi di atas meja. "kak Bima apa kabar?" tanya Kalara tersenyum, dengan kedatangan Bima.

"Baik, lo sendiri?"

"Baik juga kak"

Bima mulai memperhatikan pakaian, juga rambut Kalara yang tampak lebih dewasa dari sebelumnya. "Wah Ala lo tambah cantik aja."

Kalara tersenyum canggung. "Kak Bima bisa aja, cantik darimana nya coba."

"Serius Ala, lo tambah cantik, lo udah punya pacar kah? Berubah banget."

Kalara tak mengerti, ucapan Bima. "Berubah darimannya kak? Orang biasa aja."

"Yah penampilan lo lah Kal, lebih dewasa."

𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang