𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]

8 - Wifi

Jangan baca doang, ayok dong vote sama komen. Makasih.

Mendengar jawaban dari Raga, Rian memutar bola matanya malas, lalu berjalan pergi ke arah kamarnya.

"Ogah" ucapnya.

Raga sendiri mengikuti Rian dari belakang

"Masalahnya apa dah? Kita jalan-jalan doang loh..." ucap Raga masih mengikuti Rian.

"Emang lo di suruh kesana?" tanya Rian yang sudah memasuki kamarnya.

Raga berpikir sejenak, lalu menjawab. "I-iya dong."

"Dan lo harus tahu satu hal"

Rian yang sedikit penasaran, memalingkan wajahnya ke arah Raga. "Apa?" tanya Rian

"Di rumah Evan ada WiFi-Nya..."

Ekspresi Rian berubah sedikit terkejut, "serius Lo?" tanya Rian lagi.

"Iya!"

"Tapi Lo serius kan kita di suruh kesana?"

Raga mengangguk mantap, "serius Yan, mana ada sih Raga yang ganteng ini harus bohong."

"Ok lo tunggu di luar, gue siap-siap dulu!"

*****

5 menit kemudian, Akhirnya Rian telah selesai bersiap-siap, tak lupa ia juga memakai jaket kesayangan itu. Yang biasa dia pakai jika ingin pergi keluar.

Rian berjalan keluar, sekalian ingin berpamitan dengan ayahnya.

"Kalian mau kemana sih?" tanya ayahnya Rian.

"Mau pergi ke rumah temen Beh" jawab Rian sambil menyalami tangan ayahnya.

"Iya udah hati-hati yah.." peringatnya

"Iya Beh..."

Rian berjalan mendekati Raga yang sudah siap sedia di atas motor " Assalamualaikum beh."

"Assalamualaikum om"

"Waalaikumsalam."

*****

Di tengah perjalanan, Raga membawa motor. Ia masih merasa ada yang Aneh, seperti ada sesuatu yang dia lupakan.

"Eh Yan" panggil Raga

"Apa?"

"Ko gue ngerasa, ada yang gue lupain sesuatu ya?" tanya Raga gelisah.

"Ye..mana gue tahu"

Bermenit-menit telah berlalu, Rian juga merasa ada yang aneh, perasaan jalan yang mereka lewati itu-itu saja.

Rian menepuk pundak Raga. "Lo tahu nggak sih jalan ke rumah Evan?"

"Rumah Evan...." Raga bergeming sambil mengingat lagi.