Diora dan Kinan menatap Evan dengan raut wajah bingung sekaligus sedikit terkejut, karena Evan yang datang tiba-tiba ingin menolong, itu yang membuat kedua gadis itu heran."Heran gue, Evan datang kayak pahlawan kesiangan aja." Heran Kinan melihat tingkah Evan yang baginya susah ditebak.
Diora menoleh menatap Kinan di sampingnya " udah lah Kin, yuk kita lanjut aja main voly nya selagi Kalara masih baik-baik aja."
***
Di lorong sekolah, Evan masih mengedong Kalara, sepertinya Evan tidak mau membiarkan Kalara untuk turun, karena ia tidak mau luka Kalara semakin parah.
Di menit menit terakhir, Kalara juga menatap pada area leher dan juga telinga Evan yang putih, namun tidak memungkin Kalara bisa fokus juga.
"Evan wangi" Kalara dapat merasakan bau Evan yang sangat harum.
"Lutut lo masih keluar darahnya?" tanya Evan.
"Kal"
Kalara langsung tersadar"udah nggak," jawab Kalara.
Mereka akhirnya sampai di ruang UKS, Evan kemudian mendudukkan Kalara perlahan di atas tempat tidur
"Lo tunggu di sini gue ambilin kotak P3K dulu." suruh Evan, lalu bergegas mencari.
Evan kemudian berjongkok, cowok itu masih terlihat cemas menatap luka Kalara di kedua lututnya, Evan pelan-pelan memberikan obat antibiotik yang sudah lumuri pada kapas.
"Ishh" ringis gadis itu, merasakan betapa perihnya yang ia rasakan.
"Sorry, nggak lama lagi bakal selesai kok."
Cowok itu mendongak menatap Kalara, pada akhirnya mereka menatap satu sama lain,"sakit banget nggak?" tanya Evan khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐄𝐑𝐀𝐊𝐇𝐈𝐑 [On-going]
Romance"Kal. Definisi kebahagiaan itu berbeda -beda, dan aku akan bahagia kalau kamu bahagia." 📌𝐺𝑒𝑟𝑖, ᴛᴇʀᴀᴋʜɪʀ (NCT U, NCT 127, NCT Dream, WayV.) ⚠️Warning bukan GENG MOTOR⚠️ "Aku berharap kita sahabat terus ya Ra" Diora langsung memeluk Kalara yang s...