Cerita

76 11 0
                                    

19 Juli 2017

Pengin cerita, waktu dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengin cerita, waktu dulu...

Zaman masih sekolah, gw sukak banget nulis. Tapi karena komputer mahal, jadi nulisnya di buku. Gw nulis apa aja yang gw sukak. Dari romance picisan, katrok, dan so so hahahaha...

Saking sukaknya, gw ngga jajan di sekolah, karena uang jajannya buat rental komputer. Ngetik gitu trus diprint nanti temen2 gw yg baca. Gw kirim ke majalah, alhamdulillaah satu pun ngga ada yang nerima XD

Gw inget banget, saking penginnya komputer, gw gunting gambar komputer di iklan kerpur 😄 trus gw bawa tidur. Heuheu. Retjeh yah XD

Mulai nulis lagi setelah kenal KPop. Nulisnya Fanfiction EEEAAAA kisahnya Yoojin sama Sungmin (duh mereka apa kabar yaw)

Setelah kembali mulai menulis, ada satu orang yang mendukung banget gw mencetak buku. Dan dukungannya tidak palsu karena dia always beli buku gw plus promo2in dan pinjem2in buku tsb ke temen2nya. Ucul ya 😁

Waktu dia minta gw cetak buku, gw selalu ragu; "Aku mau bikin sesuatu yang abis orang baca, mereka dapat sesuatu. Bukan ngabisin waktu..."

Pas QUEENNORA di-self publishing, alhamdulillaah responsnya baik. Doa gw dan gw selalu mohon doa semuanya, semoga jika tulisan gw baik, Allah mudahkan gw untuk terus menulis. Dan jika memang ada Penerbit yang tertarik menerbitkan, semoga senantiasa ada kebaikan berkelanjutan. Aamiin yaa Rabbul'aalamiin yaa Mujiibassaailiin...

"Sebab bukan hanya Amal yang Jariyah, namun juga ada dosa yang terus mengalir. Menjadi Penulis adalah pertaruhan." - Ust. Salim A Fillah.

Well, gw banyak baca tulisan author Fanfiction. Dan setelah banyak membaca itu, gw jadi tahu "Rasanya" setelah membaca suatu tulisan. Ini sik opini pribadi gw aja hmmm...

Ada banyak tulisan. Tapi yang jelas gw membaginya ke dalam dua tipe:
1. Yang setelah membacanya gw bermimpi
2. Yang setelah membacanya gw punya Harapan.

Bermimpi dan berharap itu dua hal berbeda menurut gw.

Bermimpi kadang membuat gw menyesal, kenapa ya gw ngga kayak tokoh ini? Misal dia cupu tapi cantik hahahaha... Tipe2 meteor garden gitu deh :v maksudnya, terlalu fiksional. Gw berpikir karakter kayak gitu ngga gampang dicapai. Ya helo, lo mesti Pinter warbyasaahh bisa masuk ke Universitas orang2 Kaya dan survive di sana.

Mimpi lo.

Yaaaa pokoknya Kisah Kisah Cinderella gitu. Yang cowok Kaya dan Sombong (ini cowok apa Iblis?) trus ceweknya cuul, belum Kaya, tapi Pinter, tapi Strong, tapi aaaah dipoles dikit cantik lah wkwkwk terus mereka menikah and happy ever after.

Mimpi ga sih lo :v

-_-

Beda dengan Harapan.

Kayak gw baca Andante-nya Miss Ida, meski fiksi abeees tapi di sana ngajarin Cara memaafkan yang benar wkwkkwk #apasehgw atau saat baca tulisannya Afida, ada Harapan untuk menyegarkan orang-orang melalui bacaan. Juga bahasan kehidupan yang dituang Nurama Nurmala dalam Prize Must Be Mine (yang sampe skrg kaga kelar2 iyuuhhh #kode)

Kayak baca Harry Potter-nya JK Rowling, ada Harapan di sana. Untuk sabar ngadepin orang kayak Hermione heuheu. Bahwa cewek tuh bisa kok cantik, tapi kaga murahan. Bisa Pinter pula :3

Tapi sekarang entah pengaruh apa hahaha bacaan gw lebih ke kisah-kisah ajaib yang nyata. Tulisan Ust. Salim A Fillah dan Ustadzah Halimah Alaydrus...

Gw juga tadinya ga suka sejarah, tapi makin ke sini gw sukaaak banget baca sejarah Islam ❤

Intinya, gw suka membaca hal yang membuka pikiran. Yang mengingatkan; "Oh hidup itu begini ya. Harusnya saya melakukan ini jadi keadaan hati saya bisa lebih baik."

Karena, terlalu terbuai dengan Kisah Dramatic yang disajikan, seringnya bikin ngga bersyukur;
"Kenapa sih gw ngga kayak Han Jieun yang rumahnya dijual sahabatnya ke satu artis, then jadi pembantu Lee Youngjae terus nikah sama dia..."

Sedih ya :v

Ya, drama.

Drama banget.

Yang bukan hanya membuat terlena, namun juga kerap bisa bikin lupa bahwa...

Kita di dunia ini mau apa?

CLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang