19 Desember 2017
Somehow, sebagai makhluk sosial, kita butuh orang lain. Memang, ada Allah. Tapi pada dasarnya, kita kerap mendengar, dan berharap didengar.
.
Yang jadi sumber masalah kita? Manusia lain. Tapi yang punya posisi bagus untuk membantu kita membuang masalah tersebut? Manusia lain juga.
.
Punya banyak teman, ngga jaminan bikin kehidupanmu sempurna. Justru teman-temanmu yang berpotensi membuatmu hancur tak bersisa. Iya, mereka yang mungkin tanpa sadar menyakitimu dengan lisan mereka. Sesuatu yang mereka anggap tak berarti, tapi menghancurkan hatimu sedemikian dalam. Manusia-manusia ini, tidak bisa kita antisipasi. Terlebih yang berpeluang melakukannya adalah orang-orang yang kita anggap baik. Orang-orang yang sudah kita anggap saudara.
.
Lalu bagaimana? Mintalah pada Allah agar Allah berikan sosok-sosok lain yang bisa menguatkanmu. Kamu tidak akan kuat sendirian, sayang. Kamu butuh sosok yang ketika kamu bercerita, mereka akan berkata; "Tenanglah, ada Allah bersama kita."
.
Bukankah Abu Bakar Ash Shiddiq juga pernah bersedih sedemikian rupa? Lalu sahabatnya nan mulia; Muhammad Shallallaahu 'Alayhi Wasallam berkata; "Yaa Aba Bakr, laa tahzan innallaaha ma'anaa."
.
Teman yang mengingatkan akan Allah, adalah teman terpenting yang harus kamu pegang. Sebab di tengah kesedihan, kita sering lupa...
.
Sedih itu wajar, sedih itu manusiawi. Tapi hamba Allah yang beruntung adalah yang kesemuanya baik. Senangnya baik, sedihnya baik, semuanya baik.
.
"Alaa bidzikrillaah tathmainnulquluub; Ingatlah Allah, maka hati menjadi tenang.." QS. 13:28 ❤
📝 #AhlusySyukr
KAMU SEDANG MEMBACA
CLUE
Non-FictionWhatsoever, just write! Coretan dari Facebook yang disalin ke sini. Isinya cuma pemikiran sederhana plus penggiringan opini yang kemudian jadi penyemangat. Dulu dibiasain nulis pemikiran gitu haha sekarang alhamdulillaah sudah ada wadahnya yg lebih...