143. Dikuatkan

195 40 1
                                    

19 Desember 2017

Somehow, sebagai makhluk sosial, kita butuh orang lain. Memang, ada Allah. Tapi pada dasarnya, kita kerap mendengar, dan berharap didengar.
.
Yang jadi sumber masalah kita? Manusia lain. Tapi yang punya posisi bagus untuk membantu kita membuang masalah tersebut? Manusia lain juga.
.
Punya banyak teman, ngga jaminan bikin kehidupanmu sempurna. Justru teman-temanmu yang berpotensi membuatmu hancur tak bersisa. Iya, mereka yang mungkin tanpa sadar menyakitimu dengan lisan mereka. Sesuatu yang mereka anggap tak berarti, tapi menghancurkan hatimu sedemikian dalam. Manusia-manusia ini, tidak bisa kita antisipasi. Terlebih yang berpeluang melakukannya adalah orang-orang yang kita anggap baik. Orang-orang yang sudah kita anggap saudara.
.
Lalu bagaimana? Mintalah pada Allah agar Allah berikan sosok-sosok lain yang bisa menguatkanmu. Kamu tidak akan kuat sendirian, sayang. Kamu butuh sosok yang ketika kamu bercerita, mereka akan berkata; "Tenanglah, ada Allah bersama kita."
.
Bukankah Abu Bakar Ash Shiddiq juga pernah bersedih sedemikian rupa? Lalu sahabatnya nan mulia; Muhammad Shallallaahu 'Alayhi Wasallam berkata; "Yaa Aba Bakr, laa tahzan innallaaha ma'anaa."
.
Teman yang mengingatkan akan Allah, adalah teman terpenting yang harus kamu pegang. Sebab di tengah kesedihan, kita sering lupa...
.
Sedih itu wajar, sedih itu manusiawi. Tapi hamba Allah yang beruntung adalah yang kesemuanya baik. Senangnya baik, sedihnya baik, semuanya baik.
.
"Alaa bidzikrillaah tathmainnulquluub; Ingatlah Allah, maka hati menjadi tenang.." QS. 13:28 ❤
📝 #AhlusySyukr

 13:28 ❤📝 #AhlusySyukr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang