Whatsoever, just write!
Coretan dari Facebook yang disalin ke sini. Isinya cuma pemikiran sederhana plus penggiringan opini yang kemudian jadi penyemangat.
Dulu dibiasain nulis pemikiran gitu haha sekarang alhamdulillaah sudah ada wadahnya yg lebih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
@uniessy 12 September 2015
Dulu gw bingung dengan kalimat;
"Mencintai dan meninggalkan sesuatu karena Allah."
Maksudnya apa sih gitu lho. Tapi makin ke sini gw makin paham, bahwa 'mencintai dan meninggalkan sesuatu karena Allah' berarti lo harus menjadi benar, meski lo sendirian.
***
Mencintai sesuatu karena Allah itu...
Saat sebelumnya lo melirik sinis orang-orang yang berjilbab lebar dan ngebatin, bahwa 'bertakwa ga usah selebay itu lah', tapi ternyata kemudian lo malah cinta dengan perintahNya yang indah ini. Lo berhenti mengenakan pakaian yang memperlihatkan aurat. Lo sudah tidak lagi mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh terlihat jelas. Lo tidak lagi pakai jeans, tidak pakai legging. Lo belajar pakai jilbab sampai mata kaki, tidak lupa pakai kaos kaki, dan hijab terulur hingga menutup dada. Lo menutup diri lo dengan baik. Demi menjaga diri lo, dan demi menyenangkanNya.
Ketika lo tadinya membiarkan Al Quran berdebu di sudut rak, sementara novel novel tebal lo mengkilat karena sering dielus dan dibaca, lalu kemudian lo beralih, belajar mencintai mukjizat besar itu dan tepekur dalam syahdunya gerakan lidah saat membaca ayat demi ayat. Membuang seluruh hafalan lagu duniawi, menggantinya dengan ayat demi ayat. Lo kemudian paham, bahwa bacaan lo masih jauh dari sempurna, dan pelan tapi pasti, lo ikuti jejak teman lo untuk belajar Tahsin. Untuk bisa tahu, mana beda tsa sa sya sha. Lo nangis, menyadari selama ini lo ke mana aja...
Sewaktu lo ngerti, bahwa terlalu banyak tertawa, apalagi dengan non mahram, bisa membuat hati lo mati. Kemudian lo lebih mencintai keheningan. Masa masa di mana lo berdua dengan Allah Azza wa Jalla. Lo cinta seluruh waktu lo yang tercurah di atas sajadah, di majelis majelis ilmu, di setiap kesempatan bertemu dengan sesama teman shaliha lo. Teman-teman yang menyebut-nyebut nama Allah di hadapan lo untuk menzikirkan dan menyebut-nyebut nama lo di hadapan Allah untuk mendoakan.
Karena lo berusaha mencintai sesuatu karena Allah.
***
Sedangkan meninggalkan sesuatu karena Allah itu...
Saat banyak orang mengambil jalan pintas dengan menggunakan calo untuk dapat SIM, maka ambil lah jalan yang benar meski memang cuma lo sendirian aja yang ambil jalan itu. Meski kudu bolak balik berkali-kali.
Ketika lo pengen banget punya kendaraan dan atau rumah tinggal dengan mencicil, tapi kemudian lo inget lagi, bahwa cicilan itu dibalut riba yang jelas haram, dan lo malah nangis karena lo pernah kecemplung di riba ini. Lo cuma bisa berusaha tobat dengan berusaha agar tidak kecemplung lagi.
Sewaktu lo pengen banget nonton konser, tapi kemudian kata 'hindari ikhtilat' menghantam benak lo kuat-kuat. Lo cuma bisa di rumah, kalem.
Karena lo berusaha untuk meninggalkan sesuatu karena Allah.
***
Tidak ada hal yang lebih menakjubkan daripada melakukan apa apa yang diperintahkan Allah Ar Rahmaan, dan menjauhkan apa apa yang dilarang Allah Ar Rahiim.
Sami'na wa atho'na. Kami dengar, kami taat.
Dan betapa dahsyat, ketika Allah Al Kariim beri nikmat, kita jadikan manfaat dalam bentuk taat.
Allaahuakbar. Hanya kepadaNya lah kita semua akan kembali.
Maka nikmatNya yang mana kah yang kan kau dustakan?
Note: yang mau tambah contoh 'Mencintai dan Meninggalkan sesuatu karena Allah', Tafadhal, di kolom komen (: semoga Allah berikan hidayah untuk yang berbagi dan untuk yang terbagi.