@uniessy 6 November 2015
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
*Catatan ini ditulis, khususnya untuk pengingat diri sendiri, dan umumnya untuk yang berkenan membaca.
>
Sebagai manusia, wajar rasanya jika kita punya baaaanyak sekali kehendak. Tapi ingatlah, hanya Allah Al Hakam yang Maha Menetapkan.
Kalau selama ini kita berpikir bahwa pekerjaan kita di kantor atau di mana pun yang kita dapat upah setiap bulannya, maka yuk kita ubah pemikiran kita akan hal itu.
Jadikanlah Allah 'Azza wa Jalla sebagai bos besar kita, dunia sebagai perusahaan tempat kita bekerja, ibadah-ibadah wajib adalah pekerjaan utama kita, dan ibadah sunnah adalah hal-hal sebagai penyaluran untuk cari muka di depan Bos Besar. Untuk muslimah, berjilbab adalah seragam wajib yang kalau dikenakan, dapat nilai plus karena mengenakan pakaian yang disukai Bos Besar. Ya gak?
Ketika kita menjalani hari, lalu datang waktu untuk shalat wajib, maka singkirkan pekerjaan duniawi kita. Sebab pekerjaan duniawi itu adalah selingan pengisi waktu luang kita di 'kantor', sebelum tugas kita yang sesungguhnya datang.
Utamakan shalat.
Dahulukan shalat.
Shalat itu wajib, bagi yang bersyahadat. Tanpa tapi, sama sekali.
Kita mengutamakan shalat sebagaimana kita mau, Bos Besar senang dengan loyalitas kita.
Gini, kalau kita kerja di Perusahaan, pekerjaan utama selesai, pekerjaan lain diangkut juga bahkan sampai lembur2 mungkin? Atau kita cari muka dengan bermanis-manis di hadapan pimpinan. Apa yang kita dapatkan?
BONUS.
TUNJANGAN TAMBAHAN.
LIBURAN!
Nah, kalau kita menjadikan ibadah wajib adalah wajib didahulukan, lantas yang sunnah-sunnah kita kerjakan. Apa yang kita dapatkan?
Jangankan dunia, bahkan akhiratmu in syaa Allah sudah terpesankan.
Jadi berhentilah mengeluh di kantormu ga ada jalan-jalan, atau di kantormu ga ada bonus tambahan, atau di kantormu ga ada tunjangan kesehatan, atau di kantormu ga ada liburan.
Bekerjalah dengan cara menjalankan perintah-perintah Allah Ta'ala dengan JAUH LEBIH BAIK daripada bekerja menjalankan perintah-perintah atasanmu di tempat kerja. Dan hindari hal-hal yang bikin Bos Besar-mu marah.
Dahulukan Allah, maka tak akan ada yang sia-sia.
Mau umrah? Mau berangkat haji? Mau nikmatin shalat Maghrib saat winter di Jepang? Mau nyicip i'tikaf saat Ramadhan di Korea Selatan? Mau makan siang di London? Mau shalat di Masjid Hassan II di Maroko? Mau nyemplung di Maldives? Mau berkano di Itali? Mau suami shalih? Mau anak banyak dan berkah? Mau rumah yang bikin makin giat ibadah?
Ah, gampang. Kalau Bos Besar kita adalah Allah Al Ghaniy Al Wahhaab Al Fattah, apa sih yang ga mungkin?
Makanya, yuk diutamakan shalat wajibnya. Dirajinkan shalat dhuha, tahajjud, rawatib, hajat, dan shalat sunnah lainnya. Diroyalin sedekahnya. Ditutup auratnya. Dibaikkan adab dan akhlaknya.
Rendahkan hati dan diri di hadapanNya; Allah Al Jabbar Al 'Aliy. Kerjakan perintahNya, jauhi laranganNya.
Daripada baca hal-hal ga guna, mending baca Quran. Daripada kebanyakan nonton drama-anime-bola, mending kebanyakan tilawah. Daripada hafal satu album musik, mending hafal satu surat. Daripada uangnya buat idola-idola ga jelas, mending sedekah soale nanti uangnya ya bakal balik lagi ke kita, dalam bentuk pahala. Daripada sibuk cosplay biar mirip si anu si itu, mending cosplay tampilan dan akhlak Para Wanita yang Dijamin Surga.
Sudahlah selesai itu menghamba pada dunia. Sekarang saatnya merunduk, menjadi cantik di hadapan Allah As Shamad Al Muqtadir.
Taat ke Allah itu; Perjalanannya terlindungi, hasil akhirnya mencengangkan.
Lagipula, Allah sudah berseru; "Berdoalah kepadaKu. Niscaya akan Kuperkenankan bagimu."
Disuruh doa. Disuruh minta.
Nanti janji dikasih.
Yuk jadikan Allah Al Muta'aalii At Tawwaab sebagai BOS BESAR kita. Sebab Dia Maha Besar dan Memiliki Segalanya.
HAMASAH!
~
Sedayu Square, Jumuah Barokah 151106,
Uniessy
(Dan gw haruuuuuussssss semangat; berharap pada Allah saja! Semangat, Essy, semangat! Hijrah lagi, hijrah terus!)
<3
KAMU SEDANG MEMBACA
CLUE
Non-FictionWhatsoever, just write! Coretan dari Facebook yang disalin ke sini. Isinya cuma pemikiran sederhana plus penggiringan opini yang kemudian jadi penyemangat. Dulu dibiasain nulis pemikiran gitu haha sekarang alhamdulillaah sudah ada wadahnya yg lebih...