@uniessy 19 Mei 2015
"Menggabungkan kultur dengan Islam, sama halnya dengan mencampur racun ke dalam air."
Al Quran itu wajib dibaca dengan Tajwid yang baik dan benar. Ngga usah pake langgam Jawa segala. Saking pengennya berlanggam Jawa, tajwidnya dikorbankan. Jadi amburegeul ameseyu bahrelway bahrelway -_-
Ukhti Fillah yang manis dan in syaa Allah ahli surga, makanya... yuk belajar Tahsin, biar paham gimana bertajwid. Ga usah malu belajar ilmu Allah dari nol. Sebab Dia suka hamba2Nya belajar ilmuNya. Ya kan?
Ga usah bangga dengan nasionalisme Indonesia jika sejatinya ia merusak tatanan Islam. Sebab Indonesia itu bumi Allah, mestinya mengikuti syariatNya.
Ga usah berlanggam Jawa jika hanya merusak makna bacaan Quran. Ga usah pakai kebaya jika hanya mengeksploitasi tubuhmu. Ga usah pake konde sebab kita diwajibkan berhijab. Ga usah ngebelain nasionalis karena saat mati kita ditanya siapa Tuhanmu, bukan siapa Presidenmu.
Jadilah kita generasi berkah yang berpikir. Jangan jadi generasi bodoh yang hanya patuh dan tidak enakan pada kesalahan.
Jadilah benar, meski sendirian. Sebab Allah Ar Rahmaan Ar Rahiim senantiasa bersama kita :)
Yang masih online, yuk wudhu, shalat malam dua rakaat ditambah Witr satu rakaat. Ini bukan lagi masalah sempat ga sempat. Tapi tentang mau atau ga mau, ya kan? :)
![](https://img.wattpad.com/cover/166894166-288-k971341.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CLUE
NonfiksiWhatsoever, just write! Coretan dari Facebook yang disalin ke sini. Isinya cuma pemikiran sederhana plus penggiringan opini yang kemudian jadi penyemangat. Dulu dibiasain nulis pemikiran gitu haha sekarang alhamdulillaah sudah ada wadahnya yg lebih...