Whatsoever, just write!
Coretan dari Facebook yang disalin ke sini. Isinya cuma pemikiran sederhana plus penggiringan opini yang kemudian jadi penyemangat.
Dulu dibiasain nulis pemikiran gitu haha sekarang alhamdulillaah sudah ada wadahnya yg lebih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
@uniessy 8 September 2015
"Tidak masalah aib kita terbuka, yang jadi masalah adalah aib kita yang tidak diampuni." - Aa Gym.
Jadi jika ada yang ngomongin kita, jika benar jadi ghibah, jika dusta jadi fitnah.
Apa yang sebaiknya kita lakukan pada orang-orang yang kerap membicarakan aib aib kita?
1. Kita datangi, dan katakan; "Jika apa yang kau katakan benar, semoga Allah mengampuniku. Jika apa yang kau katakan dusta, semoga Allah mengampunimu."
2. Kita datangi, dan berikan kue-kue atau penganan. Lah kok malah dikasi makanan? Lho iya dong, dia sudah berbaik hati menyerahkan amal baiknya untuk kita, ya kita balas dengan kasih makanan. Impas toh?
3. Kita datangi lewat doa. Jika mereka terusik dengan kebahagiaan kita, semoga Allah melimpahkan kebahagiaan juga pada mereka sehingga mereka tidak sempat mengurusi kebahagiaan kita. Jika mereka terusik dengan kelakuan buruk kita, semoga Allah memperbaiki akhlak dan iman kita agar menjadi hambaNya yang kian shaliha.
Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai kaum itu mengubahnya sendiri. Yang mana berarti, Allah tidak akan mengubah nikmatNya atas hambaNya menjadi bala' sampai hambaNya itu mengubahnya sendiri.
Dibicarakan orang itu nikmat. Dari sana kita bisa belajar, untuk kian taat. Tidak perlu lah mengeluh, karena lewat omongan orang-orang, kita bisa semakin paham bahwa kita manusia yang sering salah, dan lewat omongan orang-orang tersebut, kita bisa punya kesempatan berbenah.
"Sebab bukan hinaan atas kesalahan yang membahayakan, namun pujian yang melenakan jauh lebih melemahkan iman." - Uniessy (ciyeh ngequote ciyeh wkwkk :p )
"Fabiayyi aalaaaa irobbikumaa tukadzdzibaaaan; Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?" - QS. Ar Rahmaan (55) : ayat 13.
