Whatsoever, just write!
Coretan dari Facebook yang disalin ke sini. Isinya cuma pemikiran sederhana plus penggiringan opini yang kemudian jadi penyemangat.
Dulu dibiasain nulis pemikiran gitu haha sekarang alhamdulillaah sudah ada wadahnya yg lebih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedang belajar...
Kalau lihat orang posting tentang apa yang sedang mereka makan, ya biarkan saja. Itu hak mereka untuk memberi tahu dunia. Jikalau diri ini merasa itu bukan perbuatan baik untuk dicontoh, ya ndak usah dicontoh.
Kalau lihat orang posting tentang harta benda mereka, ndak usah ngeces. Itu hak mereka mau memberi tahu dunia. Jikalau diri ini merasa itu hal yang tidak pantas, ya ndak usah ikut-ikutan.
Kalau lihat orang posting sedang jalan-jalan piknik-piknik, ndak usah iri. Itu hak mereka mau memberi tahu dunia. Jikalau diri ini merasa itu hal yang kurang baik, ya ndak usah dikerjakan.
Kalau lihat orang posting foto dengan suami masing-masing, ndak usah muterin bola mata. Itu hak mereka mau memberi tahu dunia. Jikalau diri ini merasa itu hal yang berlebihan, ya ndak usah diniatkan untuk suatu hari melakukan.
Kalau ada hal yang dirasa kurang sreg itu, bicaranya ke diri sendiri saja. Sebab yang mereka lakukan belum tentu salah. Namun diri ini bisa kembali menelaah, tentang bab menjaga hati saudara sendiri.
Lebih dari itu, sebab segala sesuatunya dinilai pertama kali dari niat. Sebab memantapkan niat itu bukanlah hal mudah.
Kata sebagian orang, amalan bisa hangus gara-gara status. Tapi sebagian yang lain berkata; pahalamu terkuras oleh sebab suuzhan terhadap saudaramu sendiri.
Apalagi jika statusmu sengaja dikreasikan untuk membuat saudaramu berburuk sangka... a'udzubillaahimindzalik...
Semoga saja Allah menjaga diri ini dengan rasa hati-hati dalam melakukan suatu hal.
Hidup ini belajar. Peserta urutan sekian, bisa belajar banyak dari peserta yang sudah maju duluan. Peserta urutan sekian, bukan karena ianya tak berkemampuan, namun sudah ketentuan. Pemenang selalu belajar. Dari kebaikan, apalagi kesalahan.
