14. Debat

631 93 2
                                    

@uniessy 16 Juni 2015

Sabtu lalu, denger ceramahnya Ustadzah Halimah Alaydrus, bahas tentang keutamaan malam laylatul qadr.

Malam laylatul qadr adalah malam yg setara dgn seribu bulan. Siapapun yang melakukan amalan, atau memohon ampunan, maka doanya dilipat gandakan setara dgn berdoa seribu bulan. Siapa yang mau? kata Ustadzah.

Ana! Ana! Ana, Ustadzah! kata gw dalam hati.

Ustadzah melanjutkan, Maka siapapun yang ingin mendapatkan malam itu, berpuasalah dengan sebaik-baiknya puasa. Tidak adanya maksiyat dalam berpuasa, membuat keutamaan malam tersebut bisa saja kita capai. Hindari kedurhakaan, hindari ghibah, hindari perdebatan...

Mamfuz deh pantesan tahun lalu puasa gw ngawang, pikir gw dalem hati. Ramadhan gw rusak gegara pilpres.

Wkwkk baru sadar -______- #dikemplang

Jadi, hindari perdebatan, kata Ustadzah lebih lanjut. Bedakan, mana yang Mencari Pembenaran, dengan yang Mencari Kebenaran.

Bedanya apa Ustadzah? tanya gw saat sesi tanya jawab.

"Kamu suka berdebat ya? tanya beliau.

Muehehee, *cengangaaas cengengeees* gw salting.

Bedakan, Mencari Pembenaran adalah ketika kita melontarkan pendapat, misal; Berjilbab itu wajib. Lalu yang disodorkan hal tersebut berkilah; Tapi kan aku baik, saya tidak buruk, dll dsb... maka berhentilah, jangan diteruskan.

Berbeda dengan Mencari Kebenaran yg adalah ketika kita melihat yg buruk dan berkata; Berjilbab itu wajib. Lalu dia berkata; Kata siapa? mana dalilnya? Maka kita bisa menunjukkan kebenaran2 ttg wajibnya berjilbab. Semudah itu, tidak usah dibuat susah.

Lalu apakah kita pantas, gw melanjutkan, apakah kita pantas menyatakan; Lakum diinukum wa liyadiin, kepada sesama muslim ketika kita ingin berhenti dr pencarian pembenaran?

Beliau menyahut; sebenarnya tak pernah dikatakan pantas tentang itu. Arti ayat tersebut hanyalah sebagai pengingat, bahwa hanya Allah yang menilai kebaikan dan keburukan seseorang. ketika tugas kita dalam menghentikan kemungkaran sudah terjalani, maka biar ALlah saja yang membereskan lanjutannya.

♥♥♥

Alhamdulillaah, mulai sekarang in syaa Allah cuma ingin memberi kebenaran, mau menghindari pembenaran. Tadinya berpikir itu bentuk kasih sayang, cuma ya kalau terlalu juga orang pasti ga suka. Pasti juga nanti malah jadi pada bakalan mikir; Siape elu? Sok-sok ngatur gw?

Duh -_-

Afwan jiddan ya buat semuanya yg kemarin2 berdebat sama saya wkwkk besok2 in syaa Allah ngga debat sama saya lagi ~

:D

CLUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang