Satu

9.4K 195 4
                                    


Waktu berjalan begitu cepat, begitupun dengan kehidupan Nadine. Rasanya baru kemarin ia masih berselisih paham dengan sang mama perihal menikah. Eh sekarang sudah masuk di masa masa menegangkan, siap siap ditinggal sang anak tercinta menikah.

Duapuluh satu tahun sudah Nadine hidup bahagia bersama seseorang yang amat ia cinta dan kedua buah hatinya yang amat ia jaga dan sayang.

Dua buah cinta nya dengan Rifky yang ia jaga dan ia rawat dengan sepenuh hati, mungkin saja sebentar lagi harus rela ia lepas untuk melanjutkan perjalan hidupnya.

Masih ingat dengan caca ?
Anak gadis kesayangnya bunda Nadine dan ayah Rifky, yang hobby nya makan cupcake coklat dan eskrim. Kini, nak gadis yang sering merengek itu sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang baik dan manis sekali.

Salsabilla azzahra deandra, atau biasa di panggil dengan sebutan caca. Rasanya baru kemarin Nadine mengantarkan caca masuk sekolah dasar eh tanpa terasa kini sudah tumbuh menjadi gadis dewasa. Walaupun caca bukan terlahir dari rahim Nadine, tapi paras cantik caca persis sekali dengan Nadine. Kalau kata sang ayah, Sempurna tanpa cela sedikit pun.

Anak kecil yang dulunya suka menangis dan merengek itu. Usianya sudah masuk di angka Duapuluh enam tahun, tepat pada pertengahan bulan lalu.

Sedangkan Arshaka, nak bayi yang sukanya mengoceh dan menatap sang bunda pun, sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan dan manis sekali, persisi seperti ayahnya.

Waktu memang bergerak begitu cepat, bahkan terasa sangat cepat sekali. Pergantian siang dan malam seperti berputar sangat cepat pada porosnya.

"Kak, kemarin bunda ketemu sama mama nya deva loh pas di supermarket. Sama ayah juga " lapor Nadine pada putrinya yang sedang sibuk menatap ipad ditangannya.

"Kebetulan aja kali bun, itu kan supermarket. Jadi, siapa saja bisa masuk ke sana "

"Iya, bunda kan cuma mau kasih tau aja sama kamu, kalau bunda dan ayah ketemu mamanya deva. Dan katanya deva sudah menyelesaikan kuliah S2 nya loh di Inggris, dan katanya lagi deva akan pulang minggu ini "

"Aku udah tau bun " balas caca bangkit dari duduknya, ia berjalan ke arah lemari es. Entah mengapa mendengar nama deva tiba tiba tenggorokannya terasa kering.

"Kok bunda gak dikasih tau sih kak " ucap bunda Nadine agak bete, tumben sekali anak gadisnya ini tak bercerita padanya.

"Emang kalau bunda tau mau apa ? " tanya caca, sudah duduk kembali di posisinya.

"Yah gak ngapa ngapain sih, emang deva ada hubungin kamu kak ? Kok kamu bisa tau dia akan pulang ? "

"Enggak, itu aku tau dari rian bun. Dia sahabat nya deva, kita kemarin gak sengaja ketemu di restoran "

Nadine mengangguk anggukan kepalnya paham,

Caca tak begitu banyak memiliki teman dekat atau sahabat, kecuali ila dan Rara. Yah maka dari itu semua hal yang terjadi dan yang caca alami pasti akan caca ceritakan pada sang bunda. Jadi jangan heran kalau sang bunda tau semua hal tentang caca.

"Oh iya kak, Soal hubungan kakak dengan deva gimana ? " tanya Nadine hati hati.

Terdengar caca menghela nafasnya pelan, menoleh pada sang bunda " hubunganku dengan deva baik bun, tapi entahlah akan dibawa kemana nantinya " balas caca.

Nadine tersenyum tipis, meraih tangan caca ke genggamannya " apapun itu, bunda selalu berdoa yang terbaik untuk kakak " ucap Nadine merengkuh tubuh caca kepelukannya.

Nadine paham betul apa yang di khawatirkan olah putrinya ini, ditinggalkan cinta pertama sungguh menyakitkan. Hampir lima tahun di tinggalkan, putrinya ini tak pernah berusaha mencari sosok pengganti. Terlihat putrinya ini tak pernah membuka hatinya untuk orang lain, walaupun banyak yang datang dan berusaha mendekatinya.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang