"Kak "Caca yang sedang asik merapihkan baju baju calon anaknya pun, menoleh pada sumber suara "Iya, kenapa bun ? "
"Bunda cari cari kakak ternyata ada disini, lagi ngapain ? " tanya bunda, ikut gabung duduk di samping caca.
"Beresin baju bun, baju bajunya baru di cuci sama bi rati "
"Semua perlengkapannya, udah lengkap kan kak ? "
Caca mengangguk "lengkap bun "
Bunda meraih tangannya caca ke genggamannya "Kakak kenapa ? " tanya bunda.
"Maksudnya bun ?" Tanya caca Balik, ia menautkan alisanya heran "Kakak baik baik aja kok " lanjut ia.
"Bunda tuh kenal kakak dari masih piyik, jadi bunda tau dengan perubahan sikaf kakak. Kaya sekarang ini, bunda bisa lihat kalau ada yang mengganggu pikiran kakak. Kenapa sayang ? "
Caca mengedikan bahunya "entahlah bun " balas caca, ia susah menjelaskan dengan yang sedang ia rasakan sekarang.
Bunda emang selalu tau dengan perubahan sikaf caca, ia gak bisa menutupi sesuatu dari sang bunda. Sedikitpun "Kok entah sih, kenapa memang nya ? Pasti kakak lagi ada masalah deh "
"Mas deva bunda " balas caca singkat, ya karna memang ia sedang memikirkan suaminya. Ada rasa takut, cemas dan kesal pada suaminya itu: kenapa suaminya mesti pergi satu mobil dengan Elsa pula, belum lagi nanti di acaranya, mereka pasti akan selalu bertemu. Sungguh itu sangat mengganggu pikiran caca.
"Ada apa dengan deva ? "
"Mas deva pergi tanpa aku bun, dan aku gak tau apa yang akan dia lakukan disana "
Bunda memutar bola matanya, berpikir. Menelaah ucapan anaknya "kan deva pergi bersama sodaranya kak, dan ingin menghadiri acara sodaranya juga kan "
"Iya kakak tau bun, masalahnya mas deva pergi dengan sodara perempuannya "
"Yah emang kenapa ? meraka kan sodara sayang"
"Di depan aku aja berani nempel nempel sama mas deva bun, gimana kalau gak ada aku coba"
Bunda mengangguk anggukan kepalnya paham, sekarang bunda tau apa yang sedang mengganggu pikiran anaknya ini "deva tuh sangat mencintai kamu kak. Kamu harus percaya sama bunda, kalau deva gak mungkin macam macam di belakang kamu sayang"
"Kalau mas deva kakak percaya bun, tapi dengan perempuan itu gimana ? "
"Kalau kakak yakin dan percaya dengan suami kakak, yah kakak gak usah mikirin orang lain yang akan mengganggunya. Biarin aja, yang harus kakak lakuin sekarang ya yakin dengan suami Kakak yang gak akan macam macam "
"Tapi tetep aja mengganggu pikiran kakak bun"
"Makanya jangan di pikiran, kalau dipikirin yang ada Kakak jadi overthinking deh. Udah ya jangan di pikirin, deva suami yang baik. Dia gak mungkin macam macam di belakang kakak"
Caca mengangguk, ia berusaha meyakinkan hatinya. Kalau suaminya tak akan berbuat yang aneh aneh di belakangnya.
"Gitu dong, hal hal yang kaya gitu tuh gak usah dipikirin kak. Buang buang waktu doang, mending sekarang kita makan yuk "
"Aku punya rekomendasi pedagang mie ayam yang enak loh bun disini, mau nyoba nggak ? "
"Boleh. Sekalian kita jalan jalan, kan udah lama kita gak jalan jalan bareng "
Caca mengangguk, bangkit dari duduknya.
Caca masuk ke kamarnya untuk bersiap siap, begitupun dengan bunda yang akan bersiap siap dan memberitahu ayah. Kalau mereka akan jalan jalan, makan mie ayam yang enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdirku Bersamamu (Selesai)
RomanceLanjutan dari - Takdir ( mempertemukan kita lagi ) . Yang nungguin lanjutan dari kisah keluarga bahagia ayah Rifky dan bunda Nadine wajib baca !!!