Empatbelas

2K 83 2
                                    



Caca dan deva sudah kembali dari honeymoon singkatnya, kini pasangan pengantin baru itu sedang menginap di rumah orangtua deva. Karna besok, rencananya papa dan mama deva akan terbang ke Turki.

Hallo bun

Hallo kak, gimana honeymoon nya ?

Gak gimana gimana, yah bunda pasti tau lah gimana gimananya. Gak perlu kakak ceritain.

Semoga berhasil yah, biar bunda dan ayah cepet dapet cucu.

Amin bunda ....

Dress yang bunda kasih udah di pake kan ? Bunda masih ada loh stoknya kalau Kakak mau lagi.

Kalau perlu, nanti kakak bisa beli sendiri bun.

Menyenangkan suami itu kewajiban istri loh kak

Iya bun, kakak tau

Yaudah kalau tau, takutnya belum. bunda kan cuma ngasih tau kak.

Udah ahh jangan bahas yang itu, kakak jadi malu. Oh iya bun, kakak sekarang sudah sampai di rumah nya deva.

Kok gak pulang ke rumah sih, padahal bunda udah nungguin loh dari tadi.

Mama dan papa akan pergi ke Turki besok, dan besok caca akan pulang ke rumah sama deva.

Padahal bunda sudah masak semua makanan kesukaan kakak, mubazir deh. Kalau enggak bunda kirim ya ke rumahnya deva.

Emmm....bukannya nolak bun, tapi kita udah makan. Nanti besok caca dan deva ke rumah kok.

Oh yaudah, bunda tutup ya telponnya

Belum sempat caca menjawab, eh bunda sudah lebih dulu mematikan sambungan telponnya.

Terdengar caca menghela nafasnya kasar, ia jadi merasa tak enak hati. Bundanya sudah menunggu kedatangan ia dan deva, bahkan sudah memasak banyak untuknya eh ia tak pulang ke rumahnya. Sudah bisa caca pastikan, kalau bundanya itu pasti kecewa.

"Kenapa yang ? Kok bengong sih " suara deva berhasil membuyarkan lamunan caca.

Caca menoleh ke sumber suara, dan menggeleng kepalnya.

"Kalau gak apa apa, gak mungkin bengong. Kenapa ? Cerita sama mas " tanya deva lagi. Ia duduk di sisi ranjang samping istrinya.

"Gak apa apa mas, tadi bunda nelpon. Katanya nungguin kita "

"Kamu udah bilang kan, kalau kita pulang kesini ? "

Caca mengangguk, nih masalahnya sekarang sang bunda keknya kecewa dan sedikit marah padanya. Terbukti sang bunda memutuskan sambungan telpon begitu saja, tak seperti biasanya yang suka berlama lama tak kala menelponnya.

"Yaudah kita tidur yuk, udah malam soalnya " ajak deva.

Caca menggeser tubuhnya, memberi ruang untuk suaminya.

Deva merebahkan tubuhnya lebih dulu, dan caca pun ikut merebahkan tubuhnya disamping suaminya yang terlihat sudah memejamkan matanya.

"Mas "

"Mas "

"Belum tidurkan mas ? "

Deva yang baru saja akan terlelap, tak jadi. Caca menggoyangkan lengannya, sehingga tidurnya terusik. Dengan berat hati, deva membuka matanya kembali.

Takdirku Bersamamu (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang